Nasional

Toleransi Sunan Kudus kepada Pemeluk Agama Lain

Sel, 31 Juli 2018 | 05:30 WIB

Toleransi Sunan Kudus kepada Pemeluk Agama Lain

Masjid Menara Kudus, salah satu peninggalan Sunan Kudus

Jakarta, NU Online
Sunan Kudus dikenal sebagai salah satu dari Walisanga yang masyhur akan sifat toleransinya. Demi menghormati pemeluk agama Hindu yang mendewakan sapi, di awal masa dakwahnya, Sunan Kudus pernah melarang umat Islam menyembelih sapi.

Hal itu diceritakan oleh Rais ‘Aam Idarah Aliyah Jam'iyyah Ahlith Thariqah Al Mu'tabarah Annahdliyyah (Jatman), Habib Luthfi bin Ali bin Hasyim bin Yahya, pada Halal bi Halal Nusantara di Majlis Taklim Habib Salim bin Ahmad bin Jindan, di Jalan Otista Raya, Jakarta Timur, Sabtu (28/7). 

Ia mengatakan tidak lama lagi akan tiba Hari Raya Qurban atau Idul Adha. Menurutnya umat Islam harus belajar kepada Sunan Kudus yang karena kearifannya, lebih mementingkan persatuan masyarakat lokal daerah Kudus. Sunan Kudus, kata Habib Luthfi, sengaja melarang umat Islam pada waktu itu untuk tidak menyembelih sapi sebagai hewan kurban.

Langkah itu dilakukan Sunan Kudus sebab pada satu sisi ada agama yang ajarannya memposisikan sapi sebagai hewan yang dihormati dan dikeramatkan. Kalau Sunan Kudus jadi memotong sapi, kerajaan yang dipimpin oleh Pangeran Poncowati akan tersinggung.

“Agar dapat diselesaikan dengan damai, Sunan Kudus mengeluarkan kebijakan untuk tidak memotong sapi,” paparnya.

Pada suatu ketika, sambung Habib Luthfi, Pangeran Poncowati datang menanyakan apakah larangan menyembelih sapi oleh Sunan Kudus, adalah ajaran Islam? Sunan Kudus mengatakan bahwa dalam Islam sapi bukanlah binatang yang diharamkan. Munculnya larangan itu sebagai penghormatan kepada pemeluk agama yang menganggap sapi sebagai binatang yang harus dihormati.

“Akhirnya Poncowati memeluk Islam dan menyerahkan wilayah kerajaan itu kepada Sunan Kudus,” kata Habib Luthfi.

Selain itu, karena kebijaksanaan Sunan Kudus, di lokasi kerajaan itu dibangun masjid yang sekarang dikenal dengan masjid Menara Kudus.

Kehadiran penerus Sunan Kudus di masa sekarang, menurut Habib Luthfi sangat penting mengingat kondisi sudah sedemikian intoleran terhadap kelompok yang berbeda. Habib Luthfi menengerai pemilihan presiden yang akan berlangsung tahun depan juga berpotensi memecah belah masyarakat Indonesia.

“Tinggal pertanyaannya cuma satu kepada Anda semua, apakah Anda semua rela jika Indonesia dipecah belah?” tanya Habib Luthfi, yang langsung dijawab 'tidak' secara serentak oleh ratusan jamaah yang hadir. (M Zidni Nafi/Ahmad Rozali)