Nasional PORSENI NU

Tutup Porseni NU 2023, Kapolri: Menang Kalah Urusan Kedua

Sab, 21 Januari 2023 | 20:15 WIB

Tutup Porseni NU 2023, Kapolri: Menang Kalah Urusan Kedua

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat menutup Porseni NU 2023 di GOR Sritex Arena Surakarta, Jawa Tengah pada Sabtu (21/1/2023).

Surakarta, NU Online

Pekan dan Olahraga Seni Nahdlatul Ulama (Porseni NU) yang dilaksanakan di Surakarta telah resmi ditutup oleh Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo di GOR Sritex Arena Surakarta, Jawa Tengah pada Sabtu (21/1/2023).


Dalam sambutannya Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan bahwa yang paling penting dalam sebuah Porseni NU 2023 ini bukan masalah menang dan kalah, tetapi silaturahim yang terjalin agar kerukunan, persatuan, dan persaudaraan tetap terjaga.


"Kita kemudian melaksanakan kegiatan bersama, masalah menang dan kalah itu urusan kedua. Tetapi bagaimana menjaga kerukunan, menjaga ukhuwah, dan kesatuan itu yang nomor satu," ujarnya.


Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa peserta Porseni NU yang merupakan kader Nahdliyyin diharapkan bisa menjadi duta-duta NU yang bermanfaat untuk masyarakat.


"Sebentar lagi kita akan menghadapi yang namanya bonus demografi di tahun 2030-2035, tentunya kita menginginkan banyak kader-kader NU yang memiliki kualitas dan sumber daya manusia yang unggul untuk mengisi aktivitas-aktivitas penting, baik event-event daerah maupun nasional," imbuhnya.


Selain itu, Listyo berharap agar peserta Porseni NU 2023 nantinya menjadi orang-orang penting, baik di jajaran birokrat, di dunia pendidikan dengan membesarkan pesantren, maupun di sektor-sektor lain. "Tetapi yang jelas kita menginginkan bahwa kader-kader yang ada di sini di tahun tersebut akan menjadi orang-orang hebat," pungkasnya.


Di samping itu, Listyo juga menyampaikan bahwa komitmen Nahdlatul Ulama dalam menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia sudah teruji sejak dulu, bahkan jauh sebelum kemerdekaan Indonesia.


"Tetapi yang namanya Nahdliyin sudah teruji, bahkan sebelum merdeka pun yang namanya semangat cinta tanah air digelorakan dalam semangat hubbul wathon minal iman sudah jauh-jauh hari sebelum merdeka. Jadi bicara terkait dengan keutuhan NKRI, komitmen Nahdliyin tidak diragukan lagi," ujarnya.


Lebih lanjut, ia mengingatkan agar seluruh elemen bangsa dapat bersama-sama menjaga persatuan dan kesatuan, apalagi menjelang tahun politik. Sementara perbedaan pendapat merupakan hal yang sudah biasa, dan dijamin oleh undang-undang.


"Namun yang tidak boleh, perbedaan pendapat ini kemudian dimunculkan dengan hal-hal yang bersifat provokasi, hoaks, ancaman kekerasan, dan hal-hal yang kemudian beresiko atau berdampak terhadap pecahnya persatuan dan kesatuan. Kalau kondisi ini tidak bisa kita jaga, maka yang akan terjadi kemunduran terhadap bangsa ini," imbuhnya.


Kontributor: Malik Ibnu Zaman
Editor: Syakir NF