Nasional

UIN Sutha Jambi, PTKIN di Tanah Melayu yang Agamis, Berwibawa, Inklusif, Dinamis Menuju Universitas Kelas Dunia

Ahad, 30 Juli 2023 | 22:00 WIB

UIN Sutha Jambi, PTKIN di Tanah Melayu yang Agamis, Berwibawa, Inklusif, Dinamis Menuju Universitas Kelas Dunia

Gedung UIN Sulthan Thaha Saifudddin Jambi (Foto: uinjambi.ac.id)

Jambi, NU Online
Provinsi Jambi di Pulau Sumatera bagian tengah, adalah salah satu provinsi yang kental dengan adat Melayu, termasuk di dalam Kota Jambi sendiri. Di Kota Jambi, kita akan menjumpai sebuah Perguruan Tinggi Islam Negeri (PTKIN) yang bangunannya berdiri megah dan indah. Namanya diambil dari salah satu Pahlawan Nasional asal daerah tersebut, yakni Sulthan Thaha Saifuddin. Itulah Universitas Islam Negeri (UIN) Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.


UIN Sulthan Thaha Saifuddin atau dikenal UIN Sutha berdiri gagah di bumi Melayu, tepatnya di ibu kota Provinsi Jambi. UIN Sutha mempunyai dua lokasi yaitu Kampus 1 di Jalan Arif Rahman Hakim nomor 111, Simpang IV Sipin Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi, Kode Pos 36124.


Sementara Kampus 2 berada di  Jalan Jambi-Muara Bulian Kilometer 1, Simpang Sei Duren, Jambi Luar Kota, Muaro Jambi Kode Pos 36361. 
    

Sejarah
Lahirnya UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi tidak terlepas dari perkembangan agama Islam, juga lembaga pendidikan Islam yang ada di Provinsi Jambi. Pemberian nama UIN Sutha tidak lepas dari nama besar Sultan Thaha Saifuddin yang lahir di Tanah Pilih, Kesultanan Jambi, 1816 dan meninggal dunia di Betung Bedarah, Tebo, 26 April 1904. Ia adalah seorang sultan terakhir dari Kesultanan Jambi pada 1855 dan ditetapkan menjadi Pahlawan Nasional Indonesia. Ketika kecil ia biasa dipanggil Raden Thaha Ningrat dan bersikap sebagai seorang bangsawan yang rendah hati dan suka bergaul dengan rakyat biasa.

 

Sulthan Thaha menolak untuk memperbarui perjanjian yang diberlakukan pada pendahulunya oleh Belanda, yang menginvasi Jambi pada tahun 1858 dan memberlakukan serangkaian sultan yang, di bawah kendali Belanda, memerintah sebagian besar kesultanan sampai tahun 1899. Thaha terus mengklaim kesultanan dan menguasai bagian-bagiannya yang sulit dijangkau sampai dia kemudian dibunuh oleh tentara Belanda.


Pada pertempuran di Sungai Aro, jejak Sultan Thaha tidak diketahui lagi oleh rakyat umum, kecuali oleh pembantunya yang sangat dekat. Sultan Thaha Syaifuddin meninggal pada tanggal 26 April 1904 dan dimakamkan di Muara Tebo, Jambi. Selain sebagai nama UIN, namanya juga diabadikan untuk Bandar Udara Sultan Thaha di Kota Jambi.


Sementara itu, didorong oleh hasrat masyarakat dan ulama pada masa itu, setelah memperhatikan banyaknya lembaga yang mengeluarkan siswa madrasah/sekolah agama tingkat atas di Jambi, sedangkan belum terdapat lembaga pendidikan tinggi yang dapat menampung tamatan tersebut.


"Kemudian diadakanlah Kongres Ulama Jambi pada tahun 1957 dengan menghasilkan suatu keputusan bahwa di Jambi sudah saatnya didirikan perguruan tinggi. Pada tanggal 29 September 1960 didirikan Fakultas Syari’ah Perguruan Tinggi Agama Islam al-Hikmah di bawah naungan Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Jambi," kata Rektor UIN Sutha, Prof Dr Su'aidi, M.A.,Ph.D, Sabtu (29/7/2023) kepada NU Online.


Dalam rentang waktu tiga tahun pertama, Fakultas Syari'ah telah menunjukkan kemanunggalan antara pimpinan, masyarakat dan Pemerintah Daerah serta Pemerintah Pusat. Hal itu terwujud dengan terbitnya Surat Keputusan Menteri Agama Nomor 50 tahun 1963 tanggal 12 Mei 1963, dinegerikanlah Fakultas Syari'ah menjadi Fakultas Syari'ah Cabang IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan kemudian berubah menjadi cabang Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Raden Fatah Palembang. Penegerian ini mendorong para pejabat, ulama, serta pemuka masyarakat, terutama Gubernur KDH Tingkat I Provinsi Jambi saat itu (M.J. Singadekane) untuk memperjuangkan berdirinya IAIN dengan beberapa fakultas.


Di sisi lain, sejak tanggal 11 Juli 1965 Yayasan Perguruan Tinggi Ma'arif  Nahdlatul Ulama telah memiliki Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan dan Ushuluddin di Kota Jambi. Adapun di Sungai Penuh, Kerinci telah berdiri pula Fakultas Syari’ah Muhammadiyah pada bulan Maret 1964.


"Atas dasar motivasi di atas, dan untuk memenuhi keinginan para pejabat, masyarakat, para ulama dan Pemerintah Daerah Tingkat I Provinsi Jambi,  akhirnya Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan dan Ushuluddin yang ada di Ma'arif serta Fakultas Syari’ah Muhammadiyah di Kerinci diusulkan untuk dipadukan dalam suatu wadah menjadi fakultas di lingkungan IAIN Jambi," lanjut Prof Sua'idi.

 

Kemudian, pada tanggal 30 September 1965 dengan Surat Keputusan Gubernur Jambi Nomor: 18 tahun 1965 terbentuk Panitia Persiapan Pembukaan IAIN Jambi yang disetujui oleh Menteri Agama dengan Surat Keputusan Nomor: 83 tahun 1965 tanggal 22 Nopember 1965. Setelah melalui proses, perjalanan dan perjuangan panjang yang dilakukan Panitia Persiapan Pembukaan IAIN Jambi tersebut, Menteri Agama RI akhirnya menyetujui berdirinya IAIN di Provinsi Jambi dengan Surat Keputusan Nomor: 84 tahun 1967 tanggal 27 Juli 1967.


Pada tahun 1995, ketika tenaga dosen yang berkualifikasi pendidikan S.2 dan S.3 semakin diperlukan kehadirannya maka pada bulan Februari 1999 dibentuk Panitia Persiapan Pendirian Program Pascasarjana. Panitia ini bekerja keras mempersiapkan program persiapan pendirian Program Pascasarjana untuk diajukan ke Departemen Agama di Jakarta pada tanggal 14 April 1999.


Penguatan Akademik
Dalam perkembangan selanjutnya, IAIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi berkomitmen untuk melakukan transformasi menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Sulthan Thaha Saifuddin Jambi melalui program Wider Mandate (WM)
Pada periode kepemimpinan Dr H Hadri Hasan, MA, arah kebijakan pengembangan dikonsentrasikan pada penguatan akademik melalui pembangunan sistem penjamin mutu berbasis ISO 9001: 2008 yang terintegrasi dengan sistem Informasi Teknologi (IT).


Kebijakan ini telah diluncurkan langsung oleh Direktur Perguruan Tinggi Agama Islam, Prof Dr Dede Rosyada, MA pada tanggal 25 Februari 2014 sekaligus penandatanganan komitmen bersama civitas akademika untuk melaksanakan sistem manajemen mutu berbasis ISO 9001: 2008. Implementasi kebijakan ini memperkuat proses pemantapan dan peningkatan akreditasi semua program studi dan akreditasi institut, sekaligus melanjutkan program transformasi IAIN ke UIN dengan upaya melakukan pengembangan fakultas dan jurusan-jurusan baru.


Setelah melalui perjuangan yang cukup panjang IAIN STS Jambi berhasil bertransformasi menjadi UIN dengan dikeluarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 37 tahun 2017 tanggal 7 April 2017, dan dilantiknya Rektor UIN STS Jambi Dr H Hadri Hasan, MA pada hari Jumat, 28 Juli 2017. 


Selanjutnya pada tanggal 16 Oktober 2019 Prof H Su’aidi, MA.,Ph.D dilantik menjadi Rektor UIN STS Jambi. Prof Dr H Su’aidi, MA.,Ph.D membawa UIN STS Jambi dalam lokomotif perubahan. Dengan slogan UIN STS Jambi Agamis, Berwibawa, Inklusif, dan Dinamis, mengarahkan UIN STS Jambi menuju universitas kelas dunia (World Class University).

 

Sejalan dengan semangat UIN, perubahan wajah dan trademark (brain image) UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi sudah tentu harus dibarengi dengan perubahan watak, sikap mental, manajemen dan strategi pengelolaan agar memiliki distingsi yang dapat diandalkan. Dan, distingsi UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi yaitu Islamic Entrepreneurship.


Saat ini UIN Sutha memiliki delapan Fakultas yaitu Fakultas Syariah, Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama, Fakultas Ilmu Tarbiyah, Fakultas Adab dan Humaniora, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Fakultas Dakwah, Fakultas Sains dan Teknologi, dan Program Pascasarjana.


"Dengan paradigma transintegrasi ilmu, UIN Sutha berkomitmen melahirkan profil alumni ulama saintis dan saintis ulama. Mengambil Ilmu sains dan teknologi tetapi Al-Qur'an, tafsir, hadits, Kitab kuning tetap dipertahankan," kata Prof Su’aidi.


"Dengan penerapan paradigma transintegrasi, kami akan melahirkan profil alumni yang berbeda, dengan prinsip Almuhafadhatu alal qadimisshalih wal ahkdu bil jadidil ashlah yaitu mempertahankan tradisi lama yang baik dan mengambil hal baru yang lebih baik, kami yakin akan melahirkan profil-profil ulama saintis dan saintis ulama," ungkapnya. 


Merintis Fakultas Kedokteran
Saat ini, UIN Sutha tengah menggagas pendirian Fakultas Kedokteran. Hingga bulan Juli 2023, telah dilalui beberapa tahap persiapan. UIN Sutha juga telah mendapat rekomendasi dari Kementerian Kesehatan, IDI (Ikatan Dokter Indonesia), dan pihak KKI (Konsil Kedokteran Indonesia).


"Kami tinggal menunggu satu tahap lagi yaitu visitasi dari Kemendikbudristek. Dengan pembukaan Fakultas Kedokteran di UIN Sutha, nantinya akan menjadi yang pertama Perguruan Tinggi Islam di wilayah Sumatera dan yang keempat di Indonesia yang mempunyai Fakultas Kedokteran. Insyallah tinggal satu tahap lagi prosesnya. Semoga semester depan bisa menerima mahasiswa baru," ujarnya.


Sedangkan pada semester ini, UIN Sutha membuka Prodi baru yang banyak diminati oleh masyarakat dan sudah siap menerima mahasiswa baru pada semester ini yaitu program studi Arsitektur, Statistika, Biologi, dan PPG.

 

Taman Wisata dan Sarana-Prasarana
Su'aidi yang juga merupakan salah satu tokoh pendiri Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Australia ini menjelaskan untuk melaksanakan Tridarma Perguruan Tinggi, UIN Sutha juga telah membuat  kawasan taman wisata terpadu yang ramah lingkungan. Di situ terdapat konservasi satwa, tumbuhan langka, tanaman langka dan area permainan. Dampaknya meningkatkan empat belas bisnis turunan pendampatan BLU. Dalam tiga tahun ini menjadikan UIN Sutha sebagai perguruan tinggi terbaik area Sumatera sebagai kampus ramah lingkungan.


Menurutnya, fasilitas sarana dan prasarana di lingkungan UIN Sutha sangat lengkap seperti  Perpustakaan, Klinik, Laboratorium Prodi pada tiap-tiap fakultas, Laboratoriumm Terpadu (Komputer, Kimia, Microteaching), Sistem E-learning, Internet hospsot 24 jam yang bebas akses, sarana olahraga, Studend Center, Radio Kampus, Auditorium, Bus Mahasiswa, Digital library, Bumi Perkemahan, Cinema Sutha, Sutha TV.


Prestasi
Selain terobosan-terobosan yang telah dilakukan, UIN Sutha juga banyak menorehkan prestasi di kancah nasional maupun internasional. Beberapa torehan prestasi yang telah diukir di antaranya, UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi dinobatkan sebagai juara umum pada ajang kompetisi Pekan Kreativitas Mahasiswa (PKM) III PTKIN Se-Sumatera dan PTI Se-Asia Tenggara yang berlangsung di UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi 25-29 Juli 2023.

 

UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi masuk dalam 25 Top Perguruan Tinggi Indonesia versi THE 2022-2023. Dalam laporan THE 2022 untuk Ranking 2023 ini terdapat 1.799 Universitas di dunia dari 104 negara yang memenuhi syarat masuk Ranking dan kelompok Reporter .

 

Dua orang Dosen UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi berhasil masuk dalam daftar 25 Periset Terbaik dalam kegiatan Biannual Conference on Research Result yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI di UIN Sunan Gunung Djati Bandung.


Bagi masyarakat yang ingin informasi lebih lanjut atau bergabung menjadi mahasiswa di UIN Sutha bisa datang langung ke lokasi atau bisa menghubungi nomor kontak (0741) 60731 maupun email: [email protected]  atau [email protected]. Masyarakat juga dapat berbagai informasinya melalui situs web uinjambi.ac.id


Kontributor: Karyati Inayah