Jakarta, NU Online
Kepala Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP) Yudi Latif mengatakan, saat ini generasi muda Indonesia sedang mengalami diskoneksi dengan tokoh-tokoh intelektual dan pergerakan masa lalu. Mereka lebih paham dengan tokoh dari negara lain.
Yudi bercerita saat mengisi seminar di salah satu perguruan tinggi di Jawa Tengah. Pada seminar itu, ia bertanya kepada mahasiswa tentang siapa tokoh idola mereka. "Sayyid Qutb," kata Yudi menirukan jawaban mahasiswa sebuah perguruan tinggi tersebut di Jakarta, Rabu (30/8) malam.
Mendengar jawaban itu, Yudi mengaku kaget karena tidak ada di antara mereka yang mengidolakan tokoh asli Indonesia. "Kita tercerabut dari intelektual sejarah kita sendiri," tegasnya.
Ia lalu mengungkapkan, jatidiri intelektual suatu bangsa akan hancur dan hilang jika generasinya terputus dari para pemikir dan intelektual sebelumnya.
Lebih jauh, Yudi menerangkan, Indonesia adalah negara terbesar ketiga dalam hal penggunaan media sosial. "Dalam bermedia sosial, (masyarakat) Indonesia (pengguna media sosial) nomor tiga di dunia," ucapnya.
Namun, hal itu tidak diimbangi dengan minat baca atau berliterasi. Menurut Yudi, minat baca masyarakat Indonesia adalah nomor dua dari bawah. "Minat baca (masyarakat Indonesia), nomor dua dari bawah setelah Botzwana," pungkasnya. (Muchlishon Rochmat/Abdullah Alawi)