Nasional LIGA SANTRI 2018

Uniknya Santri Jelang Kick Off LSN, dari Tadarus hingga Baca Manaqib

Sen, 6 Agustus 2018 | 12:45 WIB

Rembang, NU Online
Pendidikan pesantren memang sedari awal menggembleng para peserta didiknya untuk berjiwa disiplin dalam segala situasi dan kondisi. Terlebih ketika hal tersebut berkaitan dengan ibadah. Sudah tentu, sesuai dengan kode etik pesantren, merupakan prioritas dalam menjalani kehidupan. Ya, karena tidaklah Allah menciptakan manusia dan jin kecuali untuk beribadah kepada-Nya.

Begitulah pengertian yang didapat ketika menilik aktivitas para santri Sirojuth Tholibin Brabo, Grobogan di sela-sela menjelang kick off Liga Santri Nusantara (LSN) Jawa Tengah Subregion 1 di Stadion Krida Rembang. 

Ketika menyambangi Kantor PCNU Rembang yang merupakan gedung transit para pemain, bukanlah ritual warming up (pemanasan), juggling (menimang-nimang bola), ataupun aktivitas lainnya yang berkaitan dengan sepak bola yang ditemukan. Melainkan, adalah pemandangan para santri sedang bertadarus Al-Qur’an, membaca Manaqib Syaikh Abdul Qadir Al Jilani, serta menghafal Nadzam Imrithi.

Saat dikonfirmasi, ternyata hal tersebut memang telah menjadi kebiasaan mereka ketika berada di pondok. Sehingga, mereka tidak sedikit pun meninggalkan aktivitas tersebut dalam rangka berlatih istiqamah. Bersikap konsisten dalam menjalani ritual keagamaan.
Salah satu dari mereka adalah Ulil Aidi, seorang santri asal Grobogan mengaku telah memiliki tirakat “one day one juz”. Ya, adalah gerakan istiqamah membaca Al-Qur’an satu hari, satu juz. Ada lagi santri yang bernama Agung Joko Susilo, salah satu pemain Sirbin FC yang tahun lalu mampu membawa timnya melenggang ke babak semi final. Ia pun juga bertirakat membaca kitab Manaqib Syaikh Abdul Qadir Al Jailani.

“Hal ini semata-mata saya niatkan untuk beribadah. Siapa tahu, dengan ini saya mendapat keberkahan darinya,” jawabnya ketika ditanya mengenai aktivitasnya tersebut. 

Di sudut lain, ada juga Fatkhur Rosi, santri asal Blora yang mengaku sedang berusaha mencapai target hafalan Nadzam Imrithi ditengah kesibukannya mengikuti Liga Santri Nusantara. Selain harus fokus memperhatikan pendidikan sebagai tujuan utamanya untuk nyantri. Ia juga tak mau abai menjadi duta sepak bola yang membawa nama besar almamaternya, Pesantren Sirojuth Tholibin.

Begitulah kehidupan santri. Pendidikan pesantren telah mampu membentuk mereka menjadi pemuda-pemuda tangguh yang siap sedia meneruskan perjuangan bangsa indonesia. Dan, dari olahraga, dari Liga Santri Nusantara, mereka mengukir asa. 

Dijadwalkan, mereka akan melakoni laga perempat final pada Selasa (6/8) di Stadion Krida Rembang. Sebelumnya, pada hari Minggu (5/8) mereka telah mampu mengalahkan tuan rumah Al Barkah FC Rembang dengan kemenangan telak 4-0. (Ulin Nuha Karim/Mahbib)