Nasional

Untuk Apa NU Mendirikan Perguruan Tinggi? Ini Penjelasan Ketum PBNU

Sel, 26 September 2023 | 08:00 WIB

Untuk Apa NU Mendirikan Perguruan Tinggi? Ini Penjelasan Ketum PBNU

Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Foto: NU Online Jatim)

Blitar, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Yahya Cholil Staquf menjelaskan dasar-dasar mengapa Nahdlatul Ulama mendirikan perguruan tinggi. Hal ini diungkapkan dalam wisuda angkatan ke-4 Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Blitar Jawa Timur di rumah joglo terbesar di Indonesia, Hand Asta Asih, Ahad (24/9/2023).


Saat ini menurut Gus Yahya sudah ada 48 Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) yang tersebar di seluruh Indonesia yang rata-rata usianya masih terhitung muda. Paling tua menurut Gus Yahya berumur 10 tahun.

 

"Untuk apa Nahdlatul Ulama mendirikan perguruan tinggi semacam ini? Semata-mata untuk membukakan jendela bagi anak-anak kita supaya lebih banyak lagi yang bisa menengok kepada dunia baru yang sedang dimasuki oleh masyarakat seluruhnya ini," ungkapnya.


Ia mengatakan bahwa pada faktanya lembaga-lembaga pendidikan tinggi, perguruan-perguruan tinggi, universitas-universitas yang didirikan oleh pemerintah belum cukup memberikan akses kepada masyarakat luas.


"Dari sekian banyak yang bisa ditampung diterima di perguruan tinggi-perguruan tinggi negeri, jauh lebih banyak lagi anak-anak kita yang tidak punya akses ke sana," tegasnya.

 

Maka Nahdlatul Ulama, lanjutnya ingin membantu membukakan akses untuk masyarakat agar anak-anak bangsa lebih banyak lagi yang bisa mendapatkan akses dan menengok jendela masa depan bagi kita semua dan memenangi masa depan.

 

Selain itu, Gus Yahya menilai bahwa orang tua yang menitipkan putra-putrinya di UNU tidak hanya memiliki orientasi lulus dan mendapatkan ijazah. Namun lebih dari itu, para orang tua mengharapkan barakah dari Nahdlatul Ulama.

 

"Maka UNU ini didirikan juga dengan maksud agar mahasiswa-mahasiswanya, sarjana-sarjana yang di luluskannya tidak akan lupa kepada Nahdlatul Ulama selama-lamanya," ungkapnya.

 

Nahdlatul Ulama menurut Gus Yahya adalah tempat orang untuk berhikmah, mengabdi, dan berbakti. Maka ia berpesan kepada para mahasiswa alumni UNU di mana pun berada nanti agar tidak lupa menyediakan sebagian diri untuk mengabdi kepada Nahdlatul Ulama.


Menjadi mulia dan mencapai pangkat yang tinggi menjadi impian banyak orang. Namun hal yang perlu dipikirkan adalah bagaimana cara mencapainya dengan cara yang baik dan apa yang akan dilakukan setelah mencapai impian itu.

 

"Carilah mukti melalui ngabekti. Carilah kemuliaan derajat dengan mengabdi karena jaminan Allah apabila kita menolong agama Allah maka Allah akan menolong kita," ungkapnya.

 

Gus Yahya pun mengingatkan pesan Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari bahwa barang siapa yang mau ikut mengurusi Nahdlatul Ulama, maka akan diakui sebagai santrinya dan barangsiapa menjadi santrinya maka akan didoakan beserta anak turunnya semua dikaruniai khusnul khatimah.