Nasional MUNAS-KONBES NU 2019

Usaha Kecil dan Menengah NU Harus Siap Hadapi Revolusi Industri

Kam, 28 Februari 2019 | 11:30 WIB

Usaha Kecil dan Menengah NU Harus Siap Hadapi Revolusi Industri

Kerja sama PBNU dengan Bukalapak di Munas dan Konbes NU 2019.

Kota Banjar, NU Online

Sebagai upaya pengembangan ekonomi umat, Nahdlatul Ulama menjalin kemitraan dengan Bukalapak sebagai salah satu startup unicorn di Indonesia. Hal tersebut direalisasikan melalui penandatangan antara Nahdlatul Ulama dengan Bukalapak pada Munas Alim Ulama dan Konferensi Besar NU 2019 di Ponpes Miftahul Huda Al-Azhar, Citangkolo, Kota Banjar, Rabu (27/02) malam.


VP of Product Bukalapak, Zakka Fauzan Muhammad menyatakan, kerja sama Bukalapak dan NU untuk mengembangkan usaha kecil menengah di kalangan warga NU atau Nahdliyin supaya mampu bersaing menghadapi revolusi industri 4.0.


“Ekonomi grass root di Nahdliyin kita sama-sama dorong supaya go digital. Dengan kolaborasi ini, NU akan membentuk marketplace sendiri. NU akan punya white label sendiri,” ucap Zakka, usai penandatangan MoU bersama Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siroj.


Senada, Kiai Said pada pembukaan Munas-Konbes NU 2019 juga menyoal tantangan revolusi industri 4.0 yang harus dihadapi warga NU.


“Masyarakat Indonesia, khususnya warga NU harus siap menghadapi revolusi industri 4.0, yang bertumpu pada penggunaan massif teknologi informasi berbasis internet, artificial intelegence (kecerdasan buatan) dan analisis big data,” ucap Kiai Said dalam sambutannya.


Dirinya menambahkan, sektor pertanian merupakan penyumbang PDB terbesar kedua di Indonesia. Menurutnya, 82 persen masyarakat Indonesia bergantung pada sektor pertanian, akan tetapi 30 persen dari jumlah tersebut merupakan petani tradisional.


“Yang terseok-seok di tengah gelombang revolusi industri 4.0. Para Petani kita masih sangat ketinggalan,” katanya.


Tak hanya Kiai Said, Rais ‘Aam PBNU KH Miftachul Akhyar pun dalam pidatonya menyinggung tantangan NU di era digital. Menuju usia satu abad, kata Kiai Miftah, NU perlu menyiapkan 4G, yaitu grand idea, grand design, grand strategy, dan grand control.


“Ini PR (pekerjaan rumah) NU yang perlu dirumuskan dalam Munas-Konbes saat ini. Sebab jika tidak dikelola dengan baik, kita jadi bulan-bulanan yang diperebutkan oleh orang lain,” ungkapnya. (Wahyu Noerhadi/Ibnu Nawawi)