Jakarta, NU Online
Kegiatan bedah buku mengiringi acara peluncuran (launching) buku Atlas Wali Songo, Kamis (5/78), di Gedung PBNU, Jakarta Pusat. Karya besar sejarawan Agus Sunyoto ini diterbitkan oleh Lajnah Ta’lif wan Nasyr Nahdlatul Ulama (LTNNU) bekerja sama dengan pustaka Iiman, dan Trans Pustaka.<>
Sejumlah pakar yang hadir mengisi acara, antara lain, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, Wasekjen PBNU Abdul Mun’im DZ, Budayawan Sudjiwo Tedjo, dan Arkeolog UI Dr Irmawati Marwoto, serta penulis buku Agus Sunyoto.
Dalam kesempatan itu, Agus menyampaikan, Wali Songo merupakan penentu penyebaran ajaran Islam di Indonesia. Meskipun Islam datang sejak tahun 674, Islam tidak begitu saja diterima penduduk Nusantara. Secara perlahan Wali Songo sukses mengislamkan setelah pendekatan sufistik dan kultural mereka dirasakan pada abad ke-15.
Sejumlah temuan “kontroversial” turut mengejutkan audien yang menyimak penjelasan Agus. Wakil Ketua Lesbumi ini, misalnya, tak memaksukan Syeikh Maulana Malik Ibrahim sebagai anggota Wali Songo, lantaran hidupnya yang jauh dari era Wali Songo. Uniknya, Raden Fatah dan Syekh Siti Jenar justru terdaftar sebagai bagian dari jajaran Wali Songo.
Irmawati menyatakan kekagumannya terhadap usaha Agus dalam merekonstruksi sejarah penting dalam khazanah peradaban Nusantara. Kendatipun mengritiknya beberapa poin dari isi buku, ia mengakui pembuktian arkeologis yang diterapkan agus hanya dapat dilakukan oleh orang-orang tertentu.
Menurut Kiai Said, panggilan akrab KH Said Aqil Siroj, selama ini memang dirasakan langkanya penulisan sejarah yang kredibel tentang orang-orang suci ini. Sebagian orang bahkan menyingkirkan jasa besar mereka sebagai pembentuk karakter bangsa.
“Penulisan buku ini penting, karena kita menyadari Wali Songo mulai tidak diakui sebagai pengembang moral dan karakter bangsa,” terangnya.
Redaktur: Mukafi Niam
Penulis : Mahbib Khoiron
Terpopuler
1
Saat Jamaah Haji Mengambil Inisiatif Berjalan Kaki dari Muzdalifah ke Mina
2
Perempuan Hamil di Luar Nikah menurut Empat Mazhab
3
Pandu Ma’arif NU Agendakan Kemah Internasional di Malang, Usung Tema Kemanusiaan dan Perdamaian
4
360 Kurban, 360 Berhala: Riwayat Gelap di Balik Idul Adha
5
Saat Katib Aam PBNU Pimpin Khotbah Wukuf di Arafah
6
Belasan Tahun Jadi Petugas Pemotongan Hewan Kurban, Riyadi Bagikan Tips Hadapi Sapi Galak
Terkini
Lihat Semua