Usai Rakernas, IPNU Bertekad Terdepan Kaderisasi di Tubuh NU
NU Online · Ahad, 11 Desember 2016 | 15:33 WIB
Rapat Kerja Nasional (Rakernas) di Hotel Paragon Ahad (11/12) Pimpinan Pusat IPNU mensahkan sistem kaderisasi dalam memperkuat organisasi. Pengesahan tersebut setelah 24 Pimpinan Wilayah IPNU seluruh Indonesia turut menyepekati.
"‎Pelaksanaan Rakernas sudah mencurahkan energi, berbagai langkah dan regulasi memperkuat organisasi," ujar Ketua Umum PP IPNU Asep Irfan Mujahid seusai Rakernas yang dilakukan sejak tanggal 8 sampai 11 Desamber 2016,.
Asep menuturkan, dalam Rakernas dilakukan pembahasan organisasi, kaderisasi, CBP, sampai dengan rekomendasi wilayah dan rekomendasi nasional. Dalam memutuskan peraturan organisasi ditambah dengan penguatan sistem keorganisian, serta penguatan tatanan ideologi organisasi IPNU ke depan.
"Seluruh kader IPNU‎ semakin memadukan gerak langkah sinergis dengan berbagai elemen, dengan menggerakan organisasi menjadi lebih baik," katanya.
Dia menambahkan, ‎program IPNU ke depan dengan menjadikan kaderisasi garda terdepan NU, dengan dapat menjawab atas krisis kader Nahdlatu Ulama. Disamping itu, hasil keputusan dapat dilaksanakan secepatnya di semua tingkatan organisasi.
"Dalam menatap usia satu abad NU, ada kegelisahan dengan minimnya kader kritis dalam tubuh Nahdlatul Ulama," katanya.
Lanjut dia, ‎hilangnya peranan strategis di masyarakat harus diperkuat dengan ‎berkomitmen keputusan bersama di Rakernas IPNU. Organisasi IPNU ke depan sudah dapat melihat perkembangan yang lebih baik untuk organisasi, agar memiliki kader IPNU yang memiliki militansi yang tinggi.
"Semua dapat melaksanakan hasil keputusan tersebut, terutama dalam memperkuat kaderisasi di semua tingkatan," lanjutnya.
Asmoez, Saapan akrabnya menambahkan, ‎peran IPNU harus aktif dalam pengawalan isu strategis dan wacana kritis yang terjadi di sekeliling masyarakat, sehingga dapat direspons dengan secepatnya. Ditambah, dalam rakernas akan dilakukan gerakan sejuta kartu anggota, agar memiliki data base organisasi yang secara sistematis.
‎"Ada sekitar 28 PW IPNU yang sudah sah, dan ada 6 PW IPNU yang sedang dipersiapkan," pungkasnya.
Di tempat yang sama, Ketua Presidium Majelis Alumni IPNU Dr. Hilmy Muhammadiyah, M.Si mengatakan, Rakernas IPNU berlangsung dengan baik, dengan meningkatkan tata kelola organisasi yang profesional. Sesungguhnya pelaksanaan Rakernas semakin mengarahkan menjaga segmentasi NU, dengan generasi IPNU yang terdidik.
"Menyiapkan warga Nahdliyin yang terdidik, dan tata kelola organisasi yang baik," katanya.
Dia menambahkan, ‎sebagai Banom NU sudah memiliki tata kelola organisasi dengan baik, ‎dengan memiliki manajemen yang profesional‎ dan organisasi modern. NU pada satu abad akan memiliki tantangan yang kompleks, sehingga ‎IPNU yang masuk tetap eksis dengan kontribusi terhadap kemajuan bangsa.
"NU semakin harus tetap kontribusi terhadap kemajuan bangsa," ungkapnya.
Dia melanjutkan, ‎pemikiran yang berkembang dengan penerapan akreditasi pada semua tingkatan organisasi IPNU, untuk melakukan penataan organisasi yang lebih baik. ‎Dalam akreditasi organisasi harus memiliki ukuran yang jelas, agar kaderisasi dapat berlanjut untuk organisasi yang kuat.
"Dalam akreditasi harus memiliki ukuran yang jelas, sehingga dalam penguatan organisasi," pungkasnya. (Benny Ferdiansyah/Abdullah Alawi)
Terpopuler
1
Aliansi Masyarakat Pati Bersatu Tetap Gelar Aksi, Tuntut Mundur Bupati Sudewo
2
Harlah Ke-81 Gus Mus, Ketua PBNU: Sosok Guru Bangsa yang Meneladankan
3
Obat bagi Jiwa yang Kesepian
4
5 Poin Maklumat PCNU Pati Jelang Aksi 13 Agustus 2025 Esok
5
Innalillahi, A'wan Syuriyah PWNU Jabar KH Awan Sanusi Wafat
6
RMINU Jakarta Komitmen Bentuk Kader Antitawuran dengan Penguatan Karakter
Terkini
Lihat Semua