Nasional

Veve Zulfikar Lantunkan Shalawat Nahdliyah di Pameran Buku JCC Senayan

Kam, 27 Februari 2020 | 12:45 WIB

Veve Zulfikar Lantunkan Shalawat Nahdliyah di Pameran Buku JCC Senayan

Veve Zulfikar tampil melantunkan beberapa shalawat di JCC Senayan, Jakarta, Kamis (27/2). (Foto: NU Online/Syakir NF)

Jakarta, NU Online
Veve Zulfikar bersama Ustadz Zulfikar, ayahnya, tampil melantunkan beberapa shalawat di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, Kamis (27/2). Kegiatan ini merupakan rangkaian pameran buku (book fair) yang digelar lima hari, mulai Rabu, 26 Februari hingga Ahad, 1 Maret 2020. 

Ia mengakhiri penampilannya dengan bersenandung Shalawat Nahdliyah dalam kegiatan peluncuran buku Bermuamalah melalui Media Sosial karya H Asrorun Niam Sholeh, Deputi II Bidang Pengembangan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) itu.

Puluhan pengunjung yang mengikuti kegiatan tersebut terlihat turut bernyanyi bersamanya. Tampak lisan mereka bergerak mengikuti lirik yang disuarakan oleh Veve.

Sebelumnya, dara asal Jawa Timur ini juga mengajak beberapa pengunjung duet bersamanya bershalawat di atas panggung. Mereka melantunkan lagu berjudul Qamarun yang dipopulerkan oleh Mostafa Atef, pelantun shalawat asal Negeri Kinanah, Mesir.

Tidak hanya itu, Veve juga turut memberikan komentar mengenai penggunaan media sosial saat dimintai tanggapannya oleh moderator Muhammad Abdul Idris.

Menurut dia, kawula muda dan masyarakat pada umumnya harus pintar-pintar memanfaatkan media sosial. Selain menyerap informasi yang bermanfaat, juga harus membagikan konten positif.

Ia sendiri mengaku memanfaatkan media sosial sebagai sarana untuk mengajak masyarakat bershalawat. Baginya, dengan bershalawat di medsos, ia berharap syafaat Nabi untuk dirinya pribadi dan para pendengarnya kelak di hari akhir nanti.

Senada dengan Veve, Niam melalui bukunya juga mengajak kaula muda untuk menebar konten kreatif yang bermanfaat bagi publik. Sebab, menurutnya, hal yang manfaat bagi pribadi, belum tentu bagi publik.

Oleh karena itu, masyarakat harus memiliki mekanisme penyaringan dan tabayun agar tidak terjebak dalam narasi hoaks dan konten yang negatif.

Pewarta: Syakir NF
Editor: Musthofa Asrori