Jombang, NU Online
Lembaga Kesehatan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LK PBNU) kembali menggelar Lokakarya “Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) melalui Pesantren Sehat”.
Kegiatan yang bekerja sama dengan Kemenkes RI berlangsung di Pondok Pesantren Darul Ulum Jombang (19/11) tersebut dibuka Wakil Bupati Jombang Mundjidah Wachab.
Mundjidah mengatakan sangat tepat bila Kemenkes melibatkan pesantren dalam kampanye hidup bersih dan sehat. “Masalah kesehatan menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan karena terkait dengan pembangunan generasi yang sehat, generasi yang kuat,” katanya.
Lokakarya PHBS Pesantren Sehat diikuti PCNU di Jawa Timur, pimpinan pesantren, Kemenag, Dinkes, PWNU Jatim, PC-LKNU dan tokoh masyarakat, serta sejumlah banom NU seperti GP Ansor, Muslimat, Fatayat, IPNU, IPPNU.
Lokakarya menyajikan sejumlah pembahasan, yakni Gerakan Masyarakat Sehat oleh Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Peran NU dan Gerakan Pesantren Sehat dalam Mendukung Kebijakan Berwawasan Kesehatan oleh LK-PWNU Jatim, dan Kebijakan DPRD dalam Mendukung Gerakan Pesantren Sehat melalui Kebijakan Yang berwawasan Kesehatan Ketua DPRD Jombang.
Wakil Ketua LK PBNU Zulfikar As’Ad menyampaikan, persoalan kesehatan perlu melibatkan semua pihak, termasuk pesantren. Oleh karena itu ia menyampaikan rasa syukur dan terima kasih Kemenkes melibatkan pesantren dalam pengenalan PHBS.
Senada dengan itu, Kepala Subdit Advokasi dan Kemitraan Pusat Promosi Kesehatan Kemenkes RI, Sakri Sab’atmaja mengatakan, pihaknya bangga melibatkan masyarakat pesantren dan kiai dalam pengenalan PHBS.
“Kiai memiliki jamaah yang banyak dan biasanya pendapatnya didengar oleh jamaah. Melalui ustad dan kiai, semoga ada perubahan perilaku positif agar generasi mendatang lebih baik.”
Pada hari sebelumnya dilokasi yang sama diselenggarakan Talkshow bertajuk “Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Melalui Gerakan Pesantren Sehat”. Talkshow tersebut bertujuan mengenalkan dan menanamkan perilaku hidup bersih dan sehat kepada para santri. (Kendi Setiawan/Abdullah Alawi)