Nasional

Wamenag Ajak Mahasiswa STIT Buntet Pesantren Aktif Pimpin Perubahan

Sab, 30 Oktober 2021 | 16:00 WIB

Wamenag Ajak Mahasiswa STIT Buntet Pesantren Aktif Pimpin Perubahan

Wakil Menteri Agama (Wamenag) Republik Indonesia Zainut Tauhid Sa’adi. (Foto: Istimewa)

Cirebon, NU Online
Wakil Menteri Agama (Wamenag) Republik Indonesia Zainut Tauhid Sa’adi hadir dan memberikan kuliah umum dalam acara Dies Natalies IV Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Buntet Pesantren Cirebon, di Auditorium MANU Putra Buntet Pesantren Cirebon, Jawa Barat, pada Sabtu (30/10/2021).


Pada kesempatan itu, ia mengajak Mahasiswa STIT Buntet Pesantren Cirebon untuk mampu berperan aktif menjadi pemimpin perubahan. Lebih dari itu, mahasiswa yang sebagian besar berstatus santri itu diharapkan sanggup membaca tantangan zaman di tengah kondisi dunia yang terus berubah saat ini.


Saat ini, kata Zainut, dunia sedang menghadapi era revolusi industri yang ditandai dengan hadirnya kecerdasan buatan, inetelegensi artifisial, super komputer, rekayasa genetikal, dan teknologi nano.


“Pada era seperti ini, tentunya kita harus memiliki antisipasi yang kuat, memiliki prediksi-prediksi agar kita tidak tertinggal oleh perubahan-perubahan zaman,” ujar Wamenag, di hadapan para kiai dan sivitas akademika STIT Buntet Pesantren Cirebon.


Ia pun mengingatkan bahwa revolusi industri akan menghilangkan 800 juta lapangan kerja di seluruh penjuru dunia. Diprediksi hal itu akan terjadi pada 2030 yang segala sesuatunya dilakukan oleh serba mesin dan komputer.


“Hal ini menjadi ancaman dunia, termasuk Indonesia sebagai negara yang memiliki tingkat penduduk produktif sangat tinggi. Dikhawatirkan itu akan menyebabkan pengangguran yang cukup tinggi,” katanya.


Kemudian ia menjelaskan, dunia saat ini sedang menyongsong era society 5.0. Era ini bermakna sebuah tatanan masyarakat yang dapat menyelesaikan berbagai tantangan. Hal itu tentu saja harus dibarengi dengan kecakapan digital yang lebih baik.


“Tanpa kita memiliki kemampuan digital yang lebih baik itu, niscaya kita akan tergerus oleh perkembangan yang ada,” tegas Wamenag.


Terlebih, Indonesia digadang-gadang akan mendapatkan bonus demografi karena usia produktif bakal meningkat sangat signifikan. Data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2018 menunjukkan, jumlah usia produktif Indonesia pada 2015 mencapai 67,3 persen dari total penduduk 255,5 juta jiwa.


“Tren ini akan mengalami puncak pada tahun 2030, jumlah penduduk usia produktif akan naik menjadi 68,1 persen dari total 296,4 juta jiwa,” terang Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) masa khidmat 1988-1996 itu.


Masih menurut BPS, jumlah pemuda di Indonesia mencapai 63,36 juta jiwa. Dengan kata lain, satu dari empat orang Indonesia adalah pemuda. Jumlah sangat signifikan ini sama dengan 2,6 kali lipat dari total populasi masyarakat di Australia dan dua kali lipat dari Malaysia.


Tahapan awal bonus demografi sudah bermula sejak 2012. Karena itu, perlu ada strategi pembangunan yang tepat untuk menyongsong 100 tahun usia negeri ini atau disebut sebagai Indonesia Emas.  


Menurut Zainut, para pimpinan STT Buntet Pesantren Cirebon sudah sangat tepat menyediakan dua program studi yakni Manajemen Pendidikan Islam (MPI) dan Bimbingan Konseling Pendidikan Islam (BKPI).


“(Dua jurusan itu) memberikan kesempatan bagi para mahasiswa mendalami ilmu-ilmu mereka di bangku kuliah agar mengenal dan memahami problematika yang didalami masyarakat, sehingga kehadirannya dapat menghadirkan solusi dan meringankan beban masyarakat,” tegas Wamenag.


Untuk diketahui, acara bertajuk Transformasi Institusi Menuju Perguruan Tinggi yang Inklusif itu dihadiri banyak tokoh. Di antaranya Ketua STIT Buntet Pesantren Cirebon KH Fahad Ahmad Sadat, Katib Aam Dewan Sesepuh Buntet Pesantren Cirebon KH Aris Ni’matullah, Ketua YLPI Buntet Pesantren Cirebon KH Salman Al-Farisi, dan Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Cirebon H Mujayin.   


Acara ini dimeriahkan oleh penampilan marching band dari MANU Putra Buntet Pesantren Cirebon dengan membawakan lagu Indonesia Raya dan Mars Syubbanul Wathan. Selain itu, ada pula peluncuran Kampung Publikasi STIT Buntet Pesantren, serta penyerahan beasiswa untuk 50 mahasiswa berprestasi. Secara simbolik, Wamenag Zainut memberikan beasiswa itu kepada Ketua STIT Buntet Pesantren Cirebon KH Fahad Ahmad Sadat.


Pewarta: Aru Lego Triono
Editor: Muhammad Faizin