Nasional HARLAH KE-44 IIQ JAKARTA

Wapres: Semoga IIQ Jadi Pilar Pendidikan Tinggi Islam di Indonesia

Kam, 29 April 2021 | 08:30 WIB

Wapres: Semoga IIQ Jadi Pilar Pendidikan Tinggi Islam di Indonesia

Wapres RI KH Ma’ruf Amin. (Foto: Tangkapan layar YouTube IIQ Jakarta)

Jakarta, NU Online
Wakil Presiden (Wapres) RI KH Ma’ruf Amin menyampaikan selamat Hari Lahir (Harlah) ke-44 kepada Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta. Ia berharap, IIQ menjadi pilar pendidikan tinggi Islam di Indonesia berbasis Al-Qur’an. 


“Saya sampaikan selamat Hari Lahir ke-44 kepada seluruh sivitas akademika dan keluarga besar IIQ Jakarta. Semoga semakin maju, berjaya, dan dapat menjadi pilar pendidikan tinggi Keagamaan Islam di Indonesia yang berbasis Al-Qur’an,” ucapnya secara virtual dalam Peringatan Nuzulul Qur’an 1442 H dan Harlah ke-44 IIQ Jakarta, pada Kamis (29/4).


Harlah pada tahun ini bertema ‘IIQ Hebat, Perempuan Bermartabat, Indonesia Kuat’. Dari tema tersebut, Wapres juga berharap agar IIQ dapat semakin berkontribusi pada pembangunan nasional. Lebih khusus, untuk mempersiapkan Sumber Daya Manusia unggul dari kalangan perempuan demi terwujudnya Indonesia Maju yang dicita-citakan.


“Sebagai Lembaga Pendidikan Tinggi yang di tingkat sarjana (S1) khusus untuk perempuan dan memiliki konsentrasi pada kajian ilmu-ilmu Al-Quran, keberadaan IIQ telah terbukti membawa kemaslahatan dan kemanfaatan besar bagi kehidupan kebangsaan, kemasyarakatan, dan keagamaan di Indonesia,” ucap Kiai Ma’ruf.
 

Baca juga: Wapres KH Ma'ruf Amin Sebut IIQ Berhasil Jadi Penyemai Penghafal Qur’an


Menurutnya, IIQ telah terbukti berhasil menjadi tempat menyemai para calon penghafal Al-Qur’an (Hamilatul Qur'an) serta orang-orang yang berpemahaman baik terhadap isi dan kandungan Al-Quran. Selama ini, IIQ dinilai telah mampu memerankan fungsi i’dadul mutafaqqihina fiddin atau menyiapkan para ahli agama, terutama pada bidang ilmu Al-Quran. 


Para lulusan IIQ pun diharapkan mampu menjadi agen perubahan di masyarakat. Sebab, Wapres meyakini bahwa Al-Quran merupakan sumber kebaikan. Jika mampu menggali dan mendalami Al-Quran maka akan diperoleh bekal yang cukup untuk melakukan perbaikan-perbaikan dalam segala aspeknya.


“Oleh karena itu, para alumni IIQ yang rata-rata hafal Al-Quran dan memahami maksud dan kandungannya saya yakin mampu menjadi agen perubahan, baik dalam aspek keagamaan, kemasyarakatan, dan kebangsaan,” tuturnya. 


Lebih lanjut, Wapres menegaskan bahwa segala yang dilakukan IIQ selama ini sejalan dengan program pemerintah dalam menyiapkan SDM unggul yang sehat, cerdas, produktif, memiliki daya saing, semangat tinggi, berwawasan kebangsaan, dan berakhlak mulia. 


“SDM yang tidak sekadar saleh dalam arti spiritual dan juga sosial, melainkan juga SDM yang mampu melakukan perubahan dan perbaikan-perbaikan (al-mushlihun wal mushlihat) pada masyarakat dan lingkungannya agar menjadi masyarakat yang shalihin dan shalihat,” tuturnya.


Sementara itu Rektor IIQ Jakarta Prof Huzaemah Tahido Yanggo menegaskan bahwa IIQ adalah perguruan tinggi keagamaan Islam yang memadukan sistem pendidikan tinggi dan pesantren. Sementara rektor menjadi pimpinan yang mengelola IIQ. Ia menyebutkan beberapa rektor dari awal hingga kini ia menjabat dan memohon doa agar dimudahkan oleh Allah dalam segala urusan. 


“Pimpinan yang mengelola IIQ (adalah) rektor langsung. Prof KH Ibrahim Hosen sejak 1977 sampai beliau wafat pada 2001. Dilanjutkan dengan Pjs Rektor Hj Maria Ulfah. Lalu Prof KH Ali Yafie, KH Ahsin Sakho Muhammad, dan sejak 2014 sampai sekarang saya beserta jajaran yang mengelola IIQ. Karena itu, saya mohon doa agar segalanya Allah mudahkan,” pungkasnya.


Pewarta: Aru Lego Triono
Editor: Musthofa Asrori