Nasional

Waspada, Ini Tiga Ancaman Bangsa Menurut Ketum Ansor

Kam, 23 Mei 2019 | 03:00 WIB

Waspada, Ini Tiga Ancaman Bangsa Menurut Ketum Ansor

Ketua Umum PP GP Ansor H Yaqut Cholil Qoumas.

Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Gerakan Pemuda (GP) Ansor H Yaqut Cholil Qoumas mengingatkan tiga ancaman yang harus selalu menjadi kewaspadaan Organisasi Kemasyarakatan dan Pemuda (OKP) agar bangsa Indonesia tetap utuh.

Pertama, masih adanya kelompok-kelompok yang mempertanyakan ideologi negara Indonesia yaitu Pancasila.
"Ini masih ada kelompok-kelompok yang begini. Ini ancaman pertama kita," kata Gus Yaqut, sapaan akrabnya pada acara peringatan Nuzulul Qur'an di Kantor PP GP Ansor di Jakarta, Rabu (22/5) malam.

Padahal, menurut Gus Yaqut, Pancasila sebagai ideologi negara merupakan hasil kesepakatan para pendiri bangsa yang berasal dari lintas agama, ras, dan golongan.

"Indonesia ini adalah kesepakatan dari semua agama, semua kelompok," ucapnya.

Kedua, klaim keagamaan oleh kelompok yang menganggap keislamannya yang paling benar. Dampak dari klaim tersebut, adalah menganggap kelompok Islam yang lain salah. Sehingga, sambungnya, jika kelompok tersebut menguasai negara, maka bukan hanya membahayakan pihak non-muslim, tetapi juga kelompok Islam yang pemahamannya dianggap tidak sesuai dengannya.

Gus Yaqut pun mengajak kepada pimpinan organsiasi kepemudaan yang hadir agar bersama-sama menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia. "Negara ini darah daging pendahulu kita, negara ini darah daging para kiai kita, para ulama kita, pendeta-pendeta sampean," ucapnya.

Ketiga, mayoritas yang masih memilih diam. Ia mengajak warga Indonesia yang mencintai keutuhan NKRI agar bersuara (menentang) ketika melihat sekelompok orang yang ingin merusak Indonesia.

Pada acara tersebut hadir Gus Muwaffiq, Habib Salim bin Jindan, Ketua KNPI Noor Fajriensyah, Sekjen KNPI Addin Jauharudin, Sekjend Pemuda Pancasila Arif Rahman, Ketua Generasi Muda Mathla'ul Anwar Ahmad Nawawi Arsyad, perwakilan Pemuda Katolik, Pemuda Budha, dan Pemuda Kristen. (Husni Sahal/Ibnu Nawawi)