Obituari

Innalillahi, KHM Azim Wasi' Mustasyar PCNU Kota Semarang Wafat

Sab, 24 Oktober 2020 | 13:25 WIB

Innalillahi, KHM Azim Wasi' Mustasyar PCNU Kota Semarang Wafat

Almarhum KH Azim Wasi' (Foto: Dok. Keluarga)

Semarang, NU Online

Innalillahi wainna ilaihi roojiuun, Warga NU di Kota Semarang berduka,  Mustasyar Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Semarang Jawa Tengah KHM Azim Wasi' dipanggil menghadap Allah SWT.

 

Tahsin adik kandung almarhum mengatakan, kakaknya menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Islam (RSI) Sultan Agung Semarang, Sabtu (14/10) petang karena mengidap penyakit diabet.

 

"Betul mas kabar duka itu, kakak saya meninggal. Usaha keras untuk sembuh dari penyakit diabet sudah ditempuh hingga menjalani perawatan di RSI Sultan Agung, tetapi Allah SWT berkehendak kakak saya menghadap-Nya," kata Tahsin kepada NU Online, Sabtu (24/10) petang.

 

Tahsin mengatakan hal itu saat berada di tengah perjalanan dari Jakarta ke Semarang dan dikonfirmasi atas beredarnya informasi tentang berita  meningalnya Kiai Azim di grup WA Alumni Pesantren Futuhiyyah Mranggen Demak.

 

Rais PCNU Kota Semarang KH Hanief Ismail mengatakan, almarhum adalah kawannya bermain,sekolah, mengaji, dan berorganisasi sejak kecil di kampung Kauman Semarang hingga lulus dari sekolah lanjutan atas.

 

"Almarhum seusia dengan saya 66 tahun, pendidikannyapun bareng terus, mulai dari SD NU Pungkuran Semarang, PGANU Pungkuran dan PGA di Pesantren Darul Ulum Jombang Jawa Timur," kata Kiai Hanief.

 

Disampaikan, selain menjadi Mustasyar PCNU Kota Semarang, saat ini almarhum mengemban amanat sebagai Rais Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Semarang Tengah, sebelumnya menjabat Wakil Katib PCNU Kota Semarang.

 

"Almarhum tidak pernah lepas dari dunia pergerakan NU, tempat tinggal, dan kampung Kauman Semarang yang disinggahinya sejak dulu hingga sekarang menjadi sentral gerakan NU," ungkapnya.

 

Dikatakan, dulu tahun 1960 an kawasan Kauman Semarang menjadi tempat berkumpulnya para tokoh dan kiai NU di Jawa Tengah untuk mengatur berbagai strategi dalam menghadapi manuver PKI. Bersama warga Kauman, keluarga almarhum sangat aktif membantu para tokoh NU dalam melewati masa-masa sulit itu.

 

"Suasana heroik itu sangat membekas pada diri almarhum, sehingga sepanjang perjalanan hidupnya almarhum selalu berada di tengah-tengah pusaran gerakan NU di Semarang, saat ini almarhum juga mengemban amanat sebagai koordinator bagian dakwah Masjid Agung Kauman Semarang," pungkasnya.

 

Kontributor: Samsul Huda
Editor: Abdul Muiz