Obituari

Spirit Berjuang Gus Im Terpatri di Kampus Unwahas Semarang 

Sab, 1 Agustus 2020 | 15:00 WIB

Spirit Berjuang Gus Im Terpatri di Kampus Unwahas Semarang 

Almarhum KH Hasyim Wahid

Semarang, NU Online

Spirit berjuang dan nama KH Hasyim Wahid (Gus Im) adik bungsu KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) terpatri kuat di lingkungan civitas akademika Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) Semarang.

 

Ketua Umum Yayasan Wahid Hasyim Semarang Prof KH Noor Achmad mengatakan, meski sangat jarang tampil dalam berbagai even yang diselenggarakan Unwahas maupun yayasan penyelenggaranya, namun sosok Gus Im menginspirasi perjalanan keluarga  besar Yayasan Wahid Hasyim Semarang dan Unwahas yang dipayunginya.

 

"Bagi Unwahas, peran keluarga besar almarhum KH Wahid Hasyim yang di dalamnya ada Gus Im sangat besar artinya. Jasa dan semangat putra putri almarhum pak kiai Wahid terpatri di kampus ini," kata Prof Noor kepada NU Online di Semarang, Sabtu (1/8).

 

Menurutnya, peran besar itu di antaranya pertama mengijinkan nama KH Wahid Hasyim menjadi nama kampus. Kedua, mengijinkan  adopsi pemikiran KH Wahid Hasyim tentang Pendidikan Islam. 

 

"Ketiga, proposal awal pendirian ditandatangani oleh KH Abdurrahman Wahid dan KH Hasyim Muzadi (Ketum PBNU) dan keempat, Keluarga Besar KH Wahid Hasyim mewakafkan tanah seluar 3600 M yang sekarang digunakan untuk Gedung C tiga lantai," ucapnya.

 

 

Sedangkan kelima lanjutnya, saat beliau-beliau masih sehat dan memiliki waktu longgar, setiap dilaksanakan kegiatan haul KH Wahid Hasyim antara tahun 2000 sampai dengan 2006 di kampus Unwahas, putra putri almarhum  KH Wahid Hasyim selalu hadir.

 

"Yang keenam,  KH Sholahudin Wahid (Gus Sholah) dan KH Hasyim Wahid (Gus Im) pernah mengadakan fund rising di Jakarta untuk Unwahas ketika awal-awal berdiri," jelasnya.

 

Seain itu sambungnya, pada masa-masa awal pendirian Unwahas juga, putra putri almarhum KH Wahid Hasyim, terutama Gus Im secara intens mengkampanyekan keberadaan Unwahas di masyarakat dalam berbagai kesempatan.

 

"Gus Im di kalangan nahdliyin dikenal sebagai seorang yang punya ilmu hikmah. Ia juga sering membantu aspek-aspek yang bersifat spiritual batiniah tehadap Kampus Unwshas," paparnya.

 

Guru besar Pendidikan Agama Islam Unwahas Prof H Mudzakir Ali mengatakan, meski Gus Im secara fisik sangat jarang tampil di Unwahas, namun diyakini doa dan ikhtiar batinnya tidak pernah putus untuk kemajuan kampus ini.

 

"Kami akan selenggarakan shalat ghaib di masjid kampus untuk Gus Im dengan melibatkan seluruh warga kampus," pungkasnya.

 

Kontributor: Samsul Huda
Editor: Abdul Muiz