Pendidikan Islam

Guru Madrasah Ini Antarkan Siswanya Juara Robot Internasional

Sen, 14 September 2015 | 09:01 WIB

Awalnya ada pihak yang menawarkan MTsN 2 Pamulang mengikuti kontes robot tingkat lokal. Padahal madrasah ini belum punya kegiatan ekstrakurikuler atau eskul robotik. Namun dijanjikan kalau mau mengikuti lomba, madrasah akan mendapatkan kursus gratis. Kata Imam Sucipto (45), guru di madrasah ini, “Justru yang jarang begini peluangnya besar.” <>

MTSN 2 Pamulang beralamat di Jl. Pajajaran No.31, Pamulang, Tangerang Selatan, Banten. Waktu itu, bulan Mei 2013 Raser Robotic, semacam sekolah robotik untuk wilayah Banten menjanjikan para siswa madrasah ini yang mau ikut lomba akan mendapatkan pelatihan gratis selama tiga kali, dan hanya tiga kali.

“Awalnya kita ragu, masa iya tiga kali berlatih langsung ikut lomba. Apalagi waktu itu kita belum punya alat sendiri. Tapi saya optimis, siswa MTSN 2 pasti bisa,” katanya ditemui di ruang guru MTsN 2 Pamulang, Selasa (8/9/2015) lalu.

“Saya memutar otak, saya mencari anak-anak yang cerdas terutama di bidang matematika, logika dan sains. Setelah itu kita tawarkan apakah mereka mau,” kenangnya.

Melalui berbagai pertimbangan, termasuk berembug dengan para orang tua siswa, pihak madrasah akhirnya memutuskan untuk ikut lomba. Ada 6 siswa yang dinilai pintar di bidang logika, matematika dan sains dan mereka bersedia dilatih untuk ikut lomba.

“Meskipun hanya tiga kali dilatih kali saya yakin berhasil karena mereka ini anak-anaknya cerdas,” kenang Imam sembari memberikan semangat kepada anak-anak didiknya waktu itu.

Lomba robotik tingkat Jabodetabek waktu itu diadakan di auditorium rumah sakit Sari Asih Ciputat. MTsN 2 mengirim dua tim dan hasinya cukup menggembirakan, madrasah ini berhasil mendapatkan juara ketiga.

Dari situlah Imam Sucipto, guru pendamping lomba robotik itu berani mengajukan ke sekolah untuk mengadakan eskul robotik di MTsN 2 Pamulang. Pada tahun ajaran baru 2013, MTsN 2 Pamulang resmi telah mengadakan kegiatan eskul robotik. Imam Sucipto sendiri sejak itu menjadi pendamping eskul robotik yang mendatangkan beberapa ahli robotik dari luar sekolah.

Ternyata banyak juga siswa yang tertarik. Sejak itu ada beberapa lomba yang dimenangkan. “Alhamdulillah setiap lomba kita selalu dapat juara,” kata Imam.

Puncak prestasi di bidang robotik diraih MTSN 2 pada akhir tahun 2014. Setelah memenangi beberapa lomba robotik, MTsN 2 Pamulang mendapatkan penawaran untuk mengikuti lomba robotik tingkat internasional di Malaysia. Awalnya pihak sekolah ragu karena kegiatan eskul robotik baru dimulai pada 2013, baru satu tahun.

“Namun kita yakin. Anak-anak sudah beberapa kali juara. Insyaallah anak-anak bisa. Kita tawarkan ke orang tua. Alhamdulillah dari sepuluh orang tua yang kita undang, semuanya datang. Kita mengundang orang tua karena lomba ini juga terkait pembiaayaan, dari sekolah tidak ada biaya,” kata guru kelahiran Blora Jawa Tengah, 10 Juli 1970 ini.

Akhirnya diputuskan ada delapan anak yang berangkat. Dua diantaranya tidak bisa ikut karena kendala teknis.

Lomba robotik yang diselenggarakan di Malaysia bertajuk International Islamic School Robot Olympiad atau IISRO. Lomba diadakan Maktab Rendah Sain Mara (MRSM) di Johor Baharu atau sekolah unggulan setinggkat SMA di Malaysia, tepatnya pada 24-26 Desember 2014.

Kegiatan ini diselenggarakan atas kerjasama Institut Teknologi Surabaya dengan Maktab Rendah Sain Mara (MRSM) yakni sekolah unggulan di Johor Baru Malaysia. Lomba ini diikuti sekolah-sekolah dari  negara-negara Islam di seluruh dunia, termasuk Indonesia, Mesir, dan Malaysia.

Dalam kompetisi ini ada 9 kategori yang dilombakan yaitu : Transporter, Robot Theather, Low cost Robot, Mission Challenge, Line Tracer, Robot sumo, Robot Soccer, Robot Rescue, dan Aerial Robot.

Menurut kententuan, lomba bertaraf Internasional dikategorikan umur,  yaitu junior  usia sampai 12 tahun dan Senior Usia 13 atau lebih. Karena yang dikirim adalah kelas 8 yang usianya 13 tahun yang berarti harus melawan kakak yang duduk dibangku SMA/SMK. Karena bersifat open competition maka hampir semua kota-kota besar di Indonesia ikut berpartisipasi.

Namun hasil dari perlombaan ini sangat menggembirakan. Tim robotik MTsN Pamulang, Tangerang  Selatan menggondol sejumlah medali dan penghargaan. Dalam IISRO 2014 ini, tim MTsN Pamulang yang mengirimkan delapan (8) siswa.

Dari delapan siswa yang berkompetisi, semuanya mendapatkan medali. Medali Emas kategori Aerial Robot diraih oleh M. Ubaidillah Fachri Cantona dan Respati Arli Shigit Wisanggeni; Medali perak dari ketegori Aerial Robot diraih oleh M. Geluntung Wafi dan Rizki Aufarrramdhi; Medali Perak Kategori Line Tracer Robot diraih oleh M. Geluntung Wafi dan Daffa Maheswara Wiryawan; Medali perunggu kategori Low Cost Robot diraih oleh Tajul Bintang Alifia dan M. Ubaidillah Fachri Cantona; Special Award ke-3 kategori Aerial Robot diraih oleh Tajul Bintang Alifia dan Selo Banyu Ramadhan; dan Special Award ke-2 kategori Aerial Robot diraih oleh  Emir Faiz Assalam dan Daffa Maheswara Wiryawan.

Berikutnya pada ajang pada ajang kompetisi Indonesia Robot Cup 2015 tim robotik MTsN Pamulang kembali juga berhasil menggondol juara.  Ajang kompetisi kali ini diselenggarakan hasil kerjasama Robotic Organizing Committee Indonesia (ROCI) dengan Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PP-IPTEK), Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek dan Dikti) di PP-IPTEK TMII Jakarta, Ahad (17/05/2015) lalu. 

Kompetisi robot ini merupakan ajang adu keterampilan dalam mendesain dan merakit robot yang bertujuan mengasah kreativitas bagi generasi muda. Melalui kompetisi ini diharapkan dapat mengembangkan pendidikan robotik di Indonesia. Kompetisi kali ini di ikuti oleh 428 orang yang terdiri dari 100 tim yang terdiri dari kategori Junior dan senior. Kategori yang dilombakan terdiri dari 9 kategori, yaitu Super Moze Solving, Line Tracer, Robot Creative, Soccer,  Brick Speed untuk junior, Battle Robot, Transpoter, dan Aerial Robot. Dari 9 Kategori yang dilombakan, Tim Robotik MTsN Pamulang mengikuti 4 Kategori.

Kali ini tim robotik MTsN Pamulang berhasil meraih Juara 1 pada kategori Line Tracer, Juara 2 Kategori Robot Kreatif dan Special Awards pada kategori Aerial. Menjadi juara 1 pada ajang lomba ini membuktikan bahwa Tim Robotik MTsN Pamulang mampu memelihara tradisi juara pada setiap kejuaraan Robotik, baik tingkat Nasional maupun Internasional.

Pada kategori line tracer yang biasa dimenangkan madrasah ini, misalnya, para siswa menyetel robot secara otomatis untuk melalui garis-garis berkelok-kelok.

“Di salah satu garis ada rintangan, jangan sampai terkecoh. Kita adu cepat juga. Gerakannya otomatis, pemrogramannya analog, diaturnya bukan pakai computer tapi pakai alat semacam obeng sampai bener-bener pas, baru dinyalakan,” kata Geluntung Wafi, salah seorang siswa MTsN 2 Pamulang yang menang untuk kategori ini. Saat menang robot line tracer di Malaysia, ia baru berusia 13 tahun.

Semua siswa madrasah, kata Imam Sucipto, dipersilahkan mengikuti kegiatan eskul robotik tanpa memandang latar belakang ekonomi keluarga. Syaratnya, mereka pintar matematika, logika, dan punya kemampuan sains. Nyatanya, banyak sekali siswa madrasah yang berbakat.

Selain untuk keperluan lomba, bagian lain dari kegiatan eskul robotik di SMPN2 Pamulang adalah membuat beberapa aplikasi yang diperlukan di sekolah. Para siswa peserta eskul robotik sudah bisa membuat kran air dan lampu otomatis. Terakhir, siswa membuat mesin tabungan semacam ATM yang bisa menarik uang yang akan ditabung. Uang itu tidak bisa diambil kecuali memakai kode-kode tertentu yang diprogram sebelumnya.

“Melihat prestasi para siswa, saya optimis dari madrasah ini akan lahir generasi baru yang tidak tertinggal dari bangsa lain. Mereka bisa menciptakan kreasi-kreasi baru di bidang iptek,” kata Imam Sucipto.  (A. Khoirul Anam)

Terkait

Pendidikan Islam Lainnya

Lihat Semua