Pesantren MAULID NABI

40 Hari Shalawatan di Pesantren Cinta Rasul

Sel, 7 Januari 2014 | 06:35 WIB

Bogor, NU Online
Sejak kemarin Jum’at (3/1) kemarin, Pondok Pesantren Cinta Rasul, di desa Cijujung kecamatan Cibungbulang kabuaten Bogor, kembali mengadakan kegiatan Maulid Arbain, Maulid 40 Hari Tanpa Henti. Seperti telah diselenggarakan sejak dua tahun yang lalu, kegiatan ini melibatkan warga pesantren bersama-sama dengan para jamaah dan penduduk setempat yang bertindak sebagai tuan rumah secara bergiliran.<>

Suasana baru pun tampak terlihat menyenangkan dan Islami di pesantren yang tak jauh dari kawasan Gunung Salak Bogor itu. Setiap pagi selepas shalat subuh berjamaah, tadarus dan wiridan di pondok, seluruh santri putra pun berbondong-bondong menuju rumah shohibul bait maulid untuk berqosidah, shalawatan dan membaca kitab maulid. Biasanya kitab maulid yang dibaca adalah  kitab Dhiyaul Lami' karya Al-Habib Umar bin Muhammad bin Hafidz, Yaman.

Bagaimana dengan santri putri dan ibu-ibu jamaah majlis taklim Cinta Rasul? Seakan tak mau ketinggalan, mereka pun mengadakan kegiatan yang sama dan di saat yang sama. "Bedanya, kami mengadakannya di masjid pondok," papar Hj. Hesti Aryani, S.Pd, pengasuh sekaligus ketua Majlis Taklim Ibu-ibu Cinta Rasul. "Agar nilai-nilai akhlaqul karimah sebagai pondok salafiyah seperti kami ini tetap terjaga, dengan membatasi santri putra dan putri bersama-sama dalam satu kegiatan di luar pondok."

Kegiatan maulid arbain ini sendiri tidak berlangsung lama memang, hanya sekitar satu jam pada setiap harinya. Namun, makna dan manfaatnya teramat besar. Selain untuk memeriahkan bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW, dan mengisinya dengan kegiatan-kegiatan yang dapat menambah kecintaan kepada Rasulullah SAW, "Kami yakin kegiatan ini juga dapat memperkokoh silaturahim dan persaudaraan antara warga pondok dengan masyarakat di sekitar lingkungan pondok," jelas H. Abdul Basit Mahfuf, S.Pd, salah seorang dari trio pendiri Yayasan Masjid Jami' An-Nur, yang menjadi pengelola pondok, bersama Alm. H. Alimuddin Syah dan putranya H. Indra Gunawan pada tahun 2005 silam.

"Sejak dilaksanakan dua tahun lalu, minat jamaah dan warga Cijujung menjadi tuan rumah tampak makin antusias. Buktinya dalam menyusun jadwal dan tempat diadakannya Maulid Arbain kali ini kami merasa lebih padat dibanding tahun lalu karena banyaknya peminat," kata alumni FPOK IKIP Jakarta tahun 1994 itu.

Yang menarik, sebagian shohibul bait mengaku memilih jadwal maulid di rumahnya karena bertepatan dengan acara hajatannya masing-masing. Ada yang sekalian haul orang tuanya, akikah, syukuran, sunatan, bahkan ulang tahun. "Pokoknya, maulid arbain ini mutifungsi, bisa buat beribu hajat, dan buat hajat apa pun bisa. Yang penting ikhlas dan orangnya senang maulid," tambah lelaki yang biasa dipanggil Abi oleh santri-santrinya ini.

Rencananya maulid 40 hari ini akan dipungkasi dengan penyelenggaraan Maulid Akbar Pesantren Cinta Rasul pada Ahad, 16 Rabiuts-Tsani 1435 H/16 Februari 2014, yang akan dihadiri oleh KH Musthofa Aqiel Siroj (Sekretaris Syuriah PBNU), KH Abdul Aziez Mahfuf (pengasuh Ponpes Manbaul Hikmah Al-Azieziyah Wonogiri-Jateng), KH Mahfud Dulwafi (Ponpes Darul Sana, Banjarmasin-Kalsel), serta para habaib dan kiai dari Bogor dan sekitarnya. (Red: Anam)

Terkait

Pesantren Lainnya

Lihat Semua