Pesantren HUT KE-71 RI

Lahan Sempit, Atap Pesantren Ini Pun Jadi Lapangan Upacara

NU Online  ·  Rabu, 17 Agustus 2016 | 23:00 WIB

Malang, NU Online
Saat fatwa haram hormat bendera merah putih banyak dikeluarkan sejumlah orang, upacara memperingati kemerdekaan Indonesia justru semarak diselenggarakan di pesantren-pesantren. Tidak terkecuali Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Nurul Huda Mergosono Malang, Jawa Timur.

Pesantren yang sering akrab dengan sebutan Pesantren Mergosono asuhan KH M. Taqiyudin Alawy ini terletak di gang kecil Kelurahan Mergosono. Karena tak memiliki lapangan, upacara bendera pun digelar di atas atap, tepatnya di lantai empat gedung asrama pesantren. Dengan mengenakan sarung dan kopiah, sekitar 30-an santri melangsungkan upacara dengan khidmah.

Selain bendera Sang Merah Putih, dikibarkan pula bendera Nahdlatul Ulama secara bersamaan. Kalau di tempat lain sesi mengenanang pahlawan diisi lagu Mengheningkan Cipta, di upacara Pesantren Mergosono ini sesi tersebut diisi dengan membacakan Surat al-Fatihah kepada para pahlawan pendahulu.

Para santri juga secara serentak membaca Ikrar Santri untuk NU dan NKRI. Ikrar tersebut berisi dua syahadat, ikrar setia terhadap NU, dan ikrar bela negara. Ikrar tersebut disusun dengan mengkombinasikan antara Panca Setia santri ala KH. Marzuki Mustamar dan Ikrar bela ala Habib Luthfi bin Yahya Pekalongan.

Inspektur upacara juga menyampaikan amanat kepada peserta upacara. Setelah itu menyanyikan dua lagu nasional, yakni Padamu Negeri dan 17 Agustus. Dan acara ditutup dengan doa.

Berikut Bunyi teks “Ikrar Santri Untuk NU dan NKRI” Pesantren Mergosono:


بسم الله الرحمن الرحيم
أشهد أن لا إله إلا الله
وأشهد أن محمدا رسول الله
وأقر أن جمعية نهضة العلماء ثابت لازم في القلب
وأقر أن حب الوطن من الإيمان
 وأقر أن الدفاع عنه واجب
وأقر أن وحدة جمهورية إندونيسيا سعر ثابت لا يتغير

Kami santri Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Nurul Huda Mergosono Malang;

1. Kami bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah
2. Kami bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah
3. Kami berikrar bahwa NU selalu di hati
4. Kami berikrar bahwa mencintai tanah air adalah sebagian dari iman
5. Kami berikrar bahwa membela tanah air adalah wajib
6. Kami berikrar bahwa NKRI harga mati itu bukan basa-basi

(Indirijal Lutofa/Mahbib)

Terkait

Pesantren Lainnya

Lihat Semua