Pesantren

Pesantren Darusalam Sumsel Fokus Agrobisnis

Sen, 14 Mei 2012 | 04:01 WIB

Prabumulih, NU Online
Dikelilingi oleh perkebunan karet, Pondok Pesantren Moderen Darusalam Prabumulih berkeinginan mencetak insan yang tidak hanya mahir dalam ilmu keagamaan saja. Lebih dari itu, pesantren ini memiliki impian menjadi santri yang berwawasan agrobisnis.<>

Letaknya yang strategis, di pinggir Jalan Lintas Tengah (Jalinteng) atau Jalan Jenderal Sudirman Kecamatan Cambai, Kota Prabumulih, Sumatera Selatan, menjadikan Darusalam, sebagai pondok pesantren tidak sulit dicari. Tak heran, setiap tahun, terjadi peningkatan jumlah santri dan santriwati.

Pengasuh Pondok Pesantren Darusalam Prabumulih Hajjah Misrah Syawal menjelaskan, santri dan santriwati diajarkan cara pembibitan sawit dan karet. Kini, sekitar dua hektar, kebun karet di sekitar pesantren, sudah memetik hasil.”Kita punya 20 hektar, kebun karet dan sawit, 2 hektar kebun karet, ada di sekitar pondok,” jelasnya.

Dia berharap, wawasan santri dan santriwati akan terbuka mengenai wawasan agrobisnis. Setelah tidak mondok lagi, santri dan santriwati diharapkan mandiri,  trampil dan berguna bagi masyarakat banyak.”Paling tidak, jadi santri yang mandiri,” katanya.

Darussalam berdiri sejak 2002 dengan dua tingkatan pendidikan.”Madrasah Aliyah dan Tsanawiyah, kebanyakan para santri dan santriwati berasal dari Kota Prabumulih dan Muaraenim,” katanya.

Ia mengkalkulasi, sejak berdiri, sudah melepas sebanyak enam kali angkatan untuk Madrasah Aliyah dan limabelas kali untuk Tsanawiyah. Dengan demikian, sudah puluhan santri lulusan Darusalam melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi untuk berkiprah di masyarakat.

Misrah menambahkan, dengan menganut sistem modern, Darusalam menerapkan pendidikan formal pada pagi hari. Sementara pada sore hingga menjelang malam diisi dengan pendalaman kajian kitab kuning, bahasa arab, tafsir, dan hadis. Di luar itu, diisi dengan kegiatan ekstrakurikuler seperti olahraga dan pidato. “Begitulah sistem modern itu, kini jumlah santri mencapai 260 orang,” ujar Misrah.

Didukung dengan tenaga pengajar yang sesuai dengan kompetensinya, santri dan santriwati Darusalam beberapa kali menorehkan prestasi di bidang keagamaan. Sejumlah trofi yang pernah diperoleh terutama pada perlombaan tilawah dan tahfiz Alquran. Tiap kali ada lomba tilawah dan tahfiz, santri dan santriwati Darusalam selalu diikutkan untuk mewakili Kota Prabumulih. “Tenaga pengajar kita sebanyak 38 orang,” demikian Misrah.



Redaktur     : A. Khoirul Anam
Kontributor : Syamsul Hidayah

Terkait

Pesantren Lainnya

Lihat Semua