Pustaka

Kitab Halul Mu’minin fi Sya’ban, Tips Memaksimalkan Amal di Bulan Sya’ban

Sab, 17 Februari 2024 | 20:00 WIB

Kitab Halul Mu’minin fi Sya’ban, Tips Memaksimalkan Amal di Bulan Sya’ban

Ilustrasi: Cover kitab Halul Mu'minin fi Sya'ban. (NU Online - Ahmad Muntaha AM)

Sya’ban merupakan bulan mulia. Banyak keutamaan terkandung di dalamnya. Disebutkan dalam banyak literatur, di antara keutamaan bulan Sya’ban ialah menjadi bulan persiapan Ramadhan.


Namun, seringkali bulan Sya’ban seakan terlupakan oleh sebagian umat Islam. Hingga kebanyakan umat Islam tidak dapat memaksimalkan potensi bulan mulia ini.
 


Kitab berjudul Halul Mu’minin fi Sya’ban yang memiliki arti “Keadaan Orang Beriman di Bulan Sya’ban”,  karya Syekh Muhammad Ad-Dabisi berisi wadzifah atau langkah-langkah yang seyogianya dilakukan agar dapat memaksimalkan potensi amal ibadah di bulan Sya’ban.

 

Profil Singkat Syekh Muhammad Ad-Dabisi

Syekh Muhammad Ad-Dabisi memiliki nama lengkap Muhammad bin Musthafa bin Abdussalam bin Salim bin Ahmad Ad-Dabisi. Syekh Muhammad lahir pada 29 Ramadhan 1373 H, di Mesir. Ia belajar pada sejumlah guru besar di Mesir, di antaranya ialah Syekh Athiyyah Salim, Syekh Yusuf Khitab As-Subki, dan Syekh Ali Hulwah. 

 

Syekh Muhammad Ad-Dabisi ulama produktif. Ia menulis banyak karya, di antaranya dalam fiqih Syafii seperti syarah (komentar) atas Kifayatul Akhyar, Al-Majmu’ dan Al-Mu’tamad.
 

 

Dalam aqidah ia menulis syarah atas kitab Al-'Aqidah At-Tahawiyyah. Dalam bidang tafsir, ia menulis Syarhut Tahrir wat Tanwir milik Ibnu Asyur.
 

 

Kitab Halul Mu’minin fi Sya’ban adalah salah satu karya Syekh Muhammad Ad-Dabisi, serta masih banyak kitab lainnya.

 

Syekh Muhammad Ad-Dabisi aktif mengajar dan berdakwah di Masjid Al-Huda Al-Muhammadi, Kairo. Kitab Halul Mu’minin fi Sya’ban diterbitkan atas nama Masjid tersebut.
 


Alasan Penulisan Kitab Halul Mu’minin fi Sya’ban

Dalam cetakan pertama, penerbit menjelaskan bahwa kitab ini sebenarnya merupakan ringkasan dari kitab “Iqadzu Ahlil Iman li Maghfirati Ramadhan” (Membangunkan Orang Beriman untuk Memperoleh Ampunan pada Bulan Ramadhan), karya Syekh Muhammad Ad-Dabisi. 

 

Penerbit menjelaskan bahwa alasan dibuatnya ringkasan karya Syekh Muhammad Ad-Dabisi agar menjadi kitab ringkasan yang dapat mendorong kesemangatan untuk beribadah. Juga agar orang-orang beriman dapat memaksimalkan potensi bulan Sya’ban hingga mendapatkan ampunan dan rahmat Allah swt.

 

Berikut adalah redaksi dari penerbit:
 


فهذه بعض خطب اخترناها من مجموعة خطب "إيقاظ أهل الإيمان لمغفرة رمضان" في أهمية الاستعداد لموسم المغفرة في رمضان لفضيلة الشيخ محمد الدبيسي حفظه الله تعالى وعفا عنه, وهي تبين "حال المؤمنين في شعبان" حتى يكونوا أهلا لمغفرة الله تعالى ورحمته, وحتى تكون هذه الأحوال سببا بعد فضل الله في عتقهم من النار في رمضان

 

Artinya: “Ini merupakan sebagian tulisan yang kami pilih dari kumpulan tulisan dalam kitab “Iqadzu Ahlil Iman li Maghfirati Ramadhan” yang menjelaskan urgensi mempersiapkan diri untuk menyambut bulan Ramadhan, karya Syekh Muhammad Ad-Dabisi.

 

Kitab ini menjelaskan keadaan orang-orang beriman dalam bulan Sya’ban hingga ia mendapatkan ampunan dan rahmat Allah ta’ala. Kitab diharapkan dapat menjadi sebab (setelah memperoleh anugerah Allah) dimerdekakan dari api neraka pada bulan Ramadhan. (Muqaddimah kitab Halul Mu’min fi Sya’ban, [Kairo: Maydan Thurisayna Ad-Dzahir], halaman 5).

 

Sekilas tentang Kitab Halul Mu’minin fi Sya’ban

Kitab Halul Mu’minin fi Sya’ban memilki arti kondisi orang-orang beriman di bulan Sya’ban. Berisi tips memaksimalkan bulan Sya’ban bagi orang-orang beriman.
 

 

Kitab ini terdiri dari dua fasal yang memiliki sub masing-masing di dalamnya. Berikut adalah rinciannya:

 

Pasal Pertama, berjudul Asbabul Ihtimam bi Syahri Sya’ban, sebab-sebab pentingnya bulan Sya’ban. Pada pasal pertama Syekh Muhammad menjelaskan pentingnya memaksimalkan bulan Sya’ban sebagai persiapan menjemput ampunan di bulan Ramadhan. 

 

Bulan Sya’ban disebutkan memiliki keistimewaan di sisi Nabi Muhammad saw. Disebutkan bahwa Nabi Muhammad saw berpuasa penuh di bulan Sya’ban kecuali bagian yang sedikit. Ketika Nabi Muhammad saw ditanya, ia menjawab bahwa sebab kebanyakan umat manusia lalai terhadap bulan Sya’ban. Bulan diangkatnya amal perbuatan kepada Allah dan Nabi Muhammad menginginkan amalnya diangkat pada saat berpuasa.

 

Pada fasal pertama pula, syekh Muhammad menyebutkan tiga alasan pentingnya bulan Sya’ban yaitu:

  1. Sebagai mukadimah atau persiapan bagi bulan Ramadhan.
  2. Mengisi bulan Sya’ban (waktu di mana kebanyakan umat manusia lalai) dengan ketaatan dan amal shaleh yang dengannya Allah akan mengangkat bencana dari orang beriman lainnya.
  3. Memenuhi janji dengan orang-orang beriman kepada Allah Ta’ala untuk mempersiapkan bertemu bulan Ramadhan. (Muhammad Ad-Dabisi, Halul Mu’minin fi Sya’ban, [Kairo: Maydan Thurisayna Ad-Dzahir], halaman 7-17).
 

Pasal Kedua, berjudul Wadzhaiful Mu’minin fi Sya’ban (tugas orang-orang beriman di bulan Syaban).

 

Pada fasal kedua, Syekh Muhammad menjelaskan beberapa hal yang seyogyanya umat Islam lakukan di bulan Sya’ban. Bab ini terdiri dari tujuh sub bab yang berisi langkah-langkah untuk memaksimalkan potensi bulan Sya’ban. Ketujuh bab tersebut dalam bahasa Indonesia ialah:

  1. Puasa bulan Sya’ban .
  2. Mengisi waktu-waktu lalai umat manusia dengan ketaatan.
  3. Bersungguh-sungguh dan memaksa diri untuk melaksanakan ketaatan.
  4. Mempersiapkan amal terbaik sebelum diangkat dan dilaporkan kepada Allah.
  5.  Menghasilkan ampunan Allah di malam pertengahan bulan Sya’ban (Nishfu Sya’ban.
  6. Memperbanyak dan melanggengkan membaca Al-Qur’an.
  7. Shalat Tahajud dan shalat malam. (Ad-Dabisi, halaman 19-147).


 

Keunggulan Kitab Halul Mu’minin fi Sya’ban

Dalam setiap sub bab, Syekh Muhammad menyebutkan dalil argumentasi baik berupa Al-Qur’an maupun hadits Nabi Muhammad saw. Kemudian mengajak dengan logika kepada pembaca untuk terus bersemangat dalam menjalankan setiap langkah yang disebutkan dalam kitab.
Misal pada sub bab puasa di bulan Sya’ban. Syekh Muhammad menjelaskan tips bagaimana menjalaninya dengan baik. Ia menyebutkan di awal sub bab cara melakukannya secara ringkas yang kemudian dijelaskan pada pembahasan setelahnya. 

 

Ia menyebutkan bahwa cara agar dapat melaksanakan ibadah puasa di bulan Sya’ban ialah dengan mengetahui metode menghadapi godaan setan yang mencegah melakukan puasa, bertawakal kepada Allah, menjadikan ampunan sebagai tujuan dan mendasari amal perbuatan yang dilakukan dengan keimanan tanpa memperdulikan ganjaran yang didapat. 

 

Setelah menyebutkannya secara ringkas, Syekh Muhammad baru menjelaskan setiap bagian dari langkah-langkah tersebut dengan argumentasi yang dibangun atas nash dan logikanya.
Wallahu a’lam.

 

 

Identitas Kitab

Judul: Halul Mu'minin fi Sya'ban
Penulis: Syekh Muhammad Ad-Dabisi
Penerbit: Masjid Al-Huda Al-Muhammady
Kota Terbit: Kairo
Tahun Terbit: 2013
Cetakan: Kelima
 


 

Ustadz Alwi Jamalulel Ubab, Alumni PP Khas Kempek Cirebon dan Mahasantri Ma'had Aly
Saidussidiqiyah Jakarta.