Azmi Abubakar
Kolomnis
Salah satu ulama pembangun peradaban di Bumi Serambi Makkah adalah Tgk Muhammad Ali bin Muhammad Irsyad yang lahir pada 17 Ramadhan 1339 H, di Gampong Kayee Jatoe, Pidie, Aceh. Ulama yang juga dikenal dengan Abu Teupin Raya atau Abu Lampoh Pala ini merupakan keturunan bangsawan dan ulama.
Anak sulung dari tiga bersaudara ini mendapat pendidikan langsung dari sang ayah saat usia muda. Sejak belajar dari orang tuanya, Abu telah menunjukkan kemampuannya dalam memahami substansi kitab kuning terutama ilmu-ilmu alat, seperti nahwu, sharaf, balaghah dan lainnya. Dahaga ilmu membawa Abu belajar hingga ke Al-Azhar Kairo, Mesir.
Abu juga cukup produktif dalam menulis karya ilmiah serta mensyarahi kitab yang terdiri dari berbagai disiplin ilmu keagamaan. Mahakarya yang lahir dari pemikiran Abu Teupin Raya dikenal berkarakter dengan sentuhan seni di dalamnya. Keterampilan beliau dalam menulis tidak hanya perkara ilmiah, namun sesuai dengan fakta lapangan yang terjadi di masyarakat. Bahkan menariknya, Abu juga menulis dalam bentuk nazam berbahasa Aceh.
Selain ahli di bidang fiqh dan tauhid, Abu Teupin Raya juga menguasai ilmu falak hingga mendapatkan digelar Alfalaki. Di bidang tasawuf, Abu juga dikenal sebagai salah satu mursyid yang mengembangkan tradisi sufi di Aceh melalui tarekat Syattariyah.
Salah satu karya beliau di bidang tasawuf adalah kitab Khuluqun Azhim, kitab Arab Melayu ini terdiri dari dua puluh tema yang berbeda, di antaranya membahas tentang adab dengan Allah, Rasul, kelebihan ilmu, ulama, murid, adab pengajar, ikhtiar dalam menuntut ilmu, adab murid, hak anak dan sebaliknya, adab berjalan, adab dalam majlis, adab berbicara, adab makan, dan adab jenguk orang sakit.
Dalam kitab itu terdapat beberapa syair hikmah yang dinukilkan oleh Abu Teupin Raya, di antaranya karya Imam Asy-Syafi’i, Saad Zaghlul, Muhammad Said Beik Al Beiruti, Ahmad Syauqi dan Abu Fatah Al Busti, Ibnul Muqaffa’, Syaikhul Aimah Alhulwani, Syekh Burhanuddin dan lainnya.
Dalam menukil syair hikmah ini terkadang Tgk Muhammad Ali menyebutkan nama penyairnya, di tempat yang lain ia juga tidak menyebut nama penciptanya. Setelah menukilkan syair, beliau menerjemahkan dan memberi syarah terhadap syair dimaksud. Di antara bait syair dan pengarang serta arti yang dinukilkan Tgk Muhammad Ali Irsyad adalah sebagai berikut:
Kemuliaan karena adab
Abu Teupin Raya menukilkan syair dari Muhammad Said Beik yaitu:
والمرء لا يسمو بغير الأدب وإن يكن ذا حسب و نسب
Artinya: "Manusia tidak mendapat kemuliaan dengan ketiadaan adab sekalipun ada ia yang mempunyai kemegahan dan turunan.”(Tgk Muhammad Ali Irsyad, Khuluqun Azhim, [Darus Sa’dah, Teupin Raya, 1993], h.3).
Tgk Muhammad Ali Irsyad menjelaskan bahwa adab merupakan suatu sifat yang membawa manusia kepada perbuatan yang terpuji. Abu Teupin Raya menekankan pentingnya adab yang harus dibekali bagi segenap manusia.
Adab lebih utama dari ilmu
Abu Teupin Raya menjelaskan bahwa adab merupakan perhiasan yang dimiliki oleh para Rasul, Nabi dan orang mulia. Dengan adablah mereka diikuti oleh jutaan manusia, dihormati, ditaati dan diamal dengan segala petunjuk dan pengajaran diberinya. Saad Zaghlul merupakan penyair yang menciptakan karya sastra berupa prosa yang berisi nasionalisme. Syair yang dikutip dari sastrawan di Mesir yang lahir pada tahun 1288 M adalah sebagaimana berikut:
نحن لسنا محتاجين إلى كثير من العلم ولكن محتاجون الى كثير من الاخلاق الفاضلة
Artinya: "kita tidak mengehendaki kepada ilmu yang banyak. Tetapi yang kita kehendaki adalah budi pekerti yang berkelebihan.“
Membina Akhlak
Selanjutnya, Tgk Muhammad Ali mengingatkan pembaca agar tidak melupakan pembinaan akhlakul karimah. Membina akhlak adalah sumber pembinaan untuk yang selainnya. Di sini Tgk Muhammad Ali menjelaskan betapa pentingnya membangun akhlak karimah, sehingga mudah untuk membangun perkara lain. Tgk Muhammad Ali Irsyad dalam h. 11 menukil syair dari Ahmad Syauqi:
وليس بعامر بنيان قوم إذا كانت نفوسهم خرابا
Artinya: “Dan tiadalah bangunan umat itu yang terbangun apabila keadaan perangai umat itu berada dalam keruntuhan.”
Kelebihan Ilmu
Dalam bab Fadhilah ilmu (h. 26), Tgk Muhammad Ali menjelaskan bahwa ilmu menjadi hal yang lebih utama dibandingkan dengan harta. Ia menukil kembali Syair dari Imam Syauqi yaitu:
بالعلم والمال يبني الناس ملكهم لا يبني ملك على جهل وإقلال
Artinya: “Dengan ilmu dan harta, manusia membina kerajaan, tidak dibina kerajaan di atas kejahilan dan kemiskinan.”
Ahmad Syauqi di gelar sebagai Al-Syu'ara’i atau pemimpin para penyair. Beliau menulis syair yang terkenal dalam al-Hamziyyah al-Nabawiyyah, menggambarkan kebahagiaannya, sanjungan dan penghormatannya akan peristiwa besar nan agung yaitu kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Kelebihan Belajar
Dalam bab Fadlilah Taallum atau keutamaan belajar (h. 37), Abu Teupin Raya memberikan contoh bahwa makanan dan minuman adalah yang menghidupkan jasmani, sedangkan ilmu pengetahuan menghidupkan ruhani. Tgk Muhammad Ali Irsyad menukilkan syair dari Abul Fattah Al-Busti, sebagaimana berikut:
يا خادِمَ الجِسم كمْ تشقى بخِدْمَتهِ
لِتطلُبَ الرَّبحَ في ما فيه خُسْرانُ
أقبِلْ على النَّفسِ فاستكمِلْ فضائلَها
فأنتَ بالنَّفسِ لا بالجِسمِ إنسانُ
Artinya: “Wahai orang yang berkhidmat terhadap jasmani, di situlah kecelakaan yang banyak terjadi Jangan suka keuntungan dicari, pada usaha yang ruginya sudah pasti. Bangunlah memperbaiki jiwa ruhani, manusia ialah yang beruhani bukan berjasmani.”
Abul Fathi Al-Busti adalah seorang penyair yang lahir di Bust, dekat Sijistan, pada tahun 330 H (sekitar abad ke-10 M) dan meninggal di Bukhara pada tahun 400 atau 401 H (sekitar abad ke-11 M). Ia dikenal sebagai penyair yang produktif dengan banyak karya puisinya yang terkenal. Bait-bait syair Al-Basti juga terpahat pada batu nisan Maulana Qadhi Ibrahim Syarif bi 'Inayatillah (Wafat 914 H/1508 M) berada kawasan peninggalan sejarah Sumatra-Pasai, telah dinukilkan oleh Az-Zauzaniy (wafat 431 H) dalam karya terkenalnya Hamasah Azh-Zhurafa.
Adab Murid
Dalam bab Adab murid (h. 66), Tgk Muhammad Ali menjelaskan bahwa orang yang telah terbuka hatinya untuk menuntut ilmu merupakan tanda bahwa orang tersebut diarahkan oleh tuhan untuk meraih kebahagiaan di dalam dunia dan akhirat. Tgk Muhammad Ali juga mengingatkan agar kita memelihara diri dari sifat kemalasan. Beliau menukil syair dari Syekh Burhanuddin (h. 73):
إنما غلبت شركائى بأني لا تقع لي الفترة ولإضطراب فى التحصيل
Artinya: “Sesungguhnya aku mengungguli teman-temanku pada menuntut ilmu karena aku tidak pernah mengalami kemunduran dalam belajar, dan pikiranku tidak terganggu oleh hal-hal selain menuntut ilmu”
Tgk Muhammad Ali juga menukil syair dari Syaikh Al-Hulwani (h. 91) tentang pentingnya menelaah ilmu dalam keadaan suci sebagaimana disebut juga dalam kitab Ta’limul Muta’allim dalam fasal mengagungkan ilmu dan ahli ilmu:
إنما نلت هذا العلم بالتعظيم، فإنى ما أخذت الكاغد إلا بالطهارة
Artinya: “Hanyasanya aku memperoleh ilmu ini dengan kehormatan, maka sesungguhnya aku tidak pernah aku mengambil kitab kecuali dalam keadaan telah berwudhu.”
Dari kitab Khuluqun Azhim menunjukkan bahwa Abu adalah seorang ulama berpengaruh dalam sosial- masyarakat Aceh. Perannya tak hanya dinilai sebatas persoalan agama, namun beliau juga menjadi tempat penyelesaian masalah masyarakat sehari-hari. Kegigihan Abu untuk memperbaiki akhlak generasi tercermin dalam kitab khuluqun Azhim ini.
Sebagian syair-syair dalam kitab Khuluqun Azhim ini ditulis oleh Abu saat berada di Mesir, menyiratkan hubungan pendidikan yang Abu Teupin Raya dapatkan selama tinggal di Mesir. Peringatan haulnya yang terus dilakukan setiap tahun menunjukkan betapa besar pengaruh Abu di tengah masyarakat Aceh. Abu Teupin Raya wafat pada tahun 2003, meninggalkan warisan ilmu dan pendidikan yang berharga bagi masyarakat Aceh. Wallahu a’lam.
Azmi Abubakar, Penyuluh Agama Islam Asal Aceh.
Terpopuler
1
Menyelesaikan Polemik Nasab Ba'alawi di Indonesia
2
Mahasiswa Gelar Aksi Indonesia Cemas, Menyoal Politisasi Sejarah hingga RUU Perampasan Aset
3
Rekening Bank Tak Aktif 3 Bulan Terancam Diblokir, PPATK Klaim untuk Lindungi Masyarakat
4
Hadapi Tantangan Global, KH Said Aqil Siroj Tegaskan Khazanah Pesantren Perlu Diaktualisasikan dengan Baik
5
Advokat: PT Garuda dan Pertamina adalah Contoh Buruk Jika Wamen Boleh Rangkap Jabatan
6
Israel Tarik Kapal Bantuan Handala Menuju Gaza ke Pelabuhan Ashdod
Terkini
Lihat Semua