Zamzam merupakan kata dari bahasa Arab yang memiliki makna melimpah atau yang banyak. Nama zamzam selalu merujuk pada sumber mata air yang memancar 'akibat injakan' Nabi Ismail as. Mata air tersebut berada di sekitar Ka’bah dan tidak pernah kering. Ia menjadi sumber kehidupan bagi masyarakat sekitarnya.
Umat Islam meyakini bahwa air zamzam berbeda dengan air lainnya. Ia memiliki keistimewaan dan kemuliaan yang tidak dimiliki air-air lainnya. Saking istimewanya, malaikat Jibril bahkan menggunakan air zamzam untuk membersihkan dada Nabi Muhammad. Merujuk buku Air Zamzam Mukjizat yang Masih Terjaga (Said Bakdasy, 2015), Jibril as. membelah dada Nabi Muhammad dan membersihkannya dengan menggunakan air zamzam sebanyak empat kali.
Pertama, saat Nabi Muhammad berusia empat tahun dan masih tinggal bersama dengan ibu susunya, Sayyidah Halimah as-Sa’diyah, di kampung Bani Sa’d. Ketika itu Jibril as. mendatangi Muhammad kecil waktu dia sedang bermain dengan teman-temannya. Jibril as. kemudian membelah dada Muhammad kecil.
“Ini adalah bagian setan darimu,” kata Jibril as., kemudian meletakkan hati Nabi Muhammad itu di atas nampan emas dan membersihkannya dengan menggunakan air zamzam. Setelah selesai, Jibril mengembalikan hati Nabi Muhammad seperti sedia kala.
Ketiga, ketika Jibril as. membawa wahyu pengangkatan nabi atau saat usia Nabi Muhammad 40 tahun. Hikmah di balik pembelahan ketiga ini adalah agar Nabi Muhammad mampu menerima wahyu dengan hati yang kuat, bersih, dan diridhai. Keempat, ketika Isra Mi’raj. Sesuai dengan hadits riwayat Bukhari di atas, Jibril as. membelah dada Nabi Muhammad dan membersihkan hatinya sebelum mengajaknya naik ke langit untuk Mi’raj.
Selain menambah kemuliaan Nabi Muhammad, peristiwa pembelahan juga dimaksudkan untuk menambah kekuatan dan kesiapan Nabi Muhammad dalam menerima apa yang diwahyukan kepadanya dengan hati yang kuat. Di samping itu, hikmah lain dari pembelahan dan pembersihan dengan air zamzam adalah agar Nabi Muhammad memiliki kesiapan ketika berhadapan dengan Allah dan bermunajat kepada-Nya.
Demikianlah Allah mengkhususkan air zamzam dari air lain-lainnya. Yakni dengan menjadikannya sebagai air untuk membersihkan hati kekasih-Nya, hati Nabi Muhammad. Bukankah hati manusia paling mulia hanya akan dibersihkan dengan air yang paling mulia juga? (Muchlishon)
Terpopuler
1
PBNU Tunjuk Ali Masykur Musa Jadi Ketua Pelaksana Kongres JATMAN 2024
2
Ulama Sufi Dunia Syekh Muhammad Hisham Kabbani Wafat dalam Usia 79 Tahun
3
Ricuh Aksi Free West Papua, PWNU DIY Imbau Nahdliyin Tetap Tenang dan Tak Terprovokasi
4
GP Ansor DIY Angkat Penjual Es Teh Sunhaji Jadi Anggota Kehormatan Banser
5
Khutbah Jumat: Meraih Keselamatan Akhirat dengan Meninggalkan 6 Perkara
6
Lantik 4 Rektor Perguruan Tinggi NU, Waketum PBNU: Tingkatkan Kualitas Pelayanan Akademik
Terkini
Lihat Semua