Medan, NU.Online
Wakil Ketua Gerakan Pemuda (GP) Ansor Sumut, Drs Mayjen Simanungkalit mengingatkan seluruh partai politik untuk menghindari "perang ayat suci" pada kampanye Pemilu 2004 ini, karena jika ternyata ucapan politisi itu tidak sesuai dengan tindakannya, ini merupakan bentuk pembohongan publik.
"Parpol-parpol dalam kampanye nanti jangan lagi seperti ’penjual ayat suci’, karena ayat ataupun hadist dalam Al-Quran bukan untuk kepentingan politik," kata Mayjen Simanungkalit yang juga Ketua Bidang Dakwah DPP Persatuan Batak Islam (PBI) kepada wartawan di Medan, Selasa (10/2).
<>Menurut Alumni Fakultas Dahwah IAIN Sumut ini, pada Pemilu 1999 lalu dirinya masih banyak melihat parpol melakukan "perang ayat" dalam berkampanye, baik untuk mendukung program-program partainya ataupun untuk menghujat partai lainnya. Apalagi saat ini, menurut Mayjen, banyak politisi yang tidak mencerminkan ajaran agama. "Banyak politisi busuk justru menggunakan ayat-ayat suci dan hadist sebagai bahan kampanyenya. Ini justru akan menyinggung perasaan ummat," katanya.
Menurut Mayjen, banyak partai yang memiliki azas agama selalu mengklaim bahwa ummatnya sebagai pendukungnya, padahal politisi itu tidak sedikitpun mencerminkan ajaran agama yang dianutnya. "Karena itu saya minta parpol jangan menggunakan label-label agama, kalau mereka sendiri tidak bisa menjamin bahwa mereka suci," katanya.
Untuk memantau pelaksanaan kampanye pada Pemilu 2004 ini, menurut Mayjen, GP Ansor akan mengerahkan Banser. "Kalau juru kampanye memplesetkan ayat-ayat suci untuk mendukung program-program ataupun menyudutkan partai lain karena kampanye, maka Banser akan ’menyeret’ juru kampanye itu dari podium, karena tindakan jurkam tersebut hanya menjadi ajang pembodohan dan provokasi saja," katanya.
Karena itu, menurut Mayjen, seluruh juru kampanye harus hati-hati menggunakan ayat-ayat suci karena Banser Ansor akan menurunkan intelijen-intelejennya untuk memantau parpol yang memplesetkan Quran dan hadist.(kd-sm/atr)
Terpopuler
1
Innalillahi, Nyai Nafisah Ali Maksum, Pengasuh Pesantren Krapyak Meninggal Dunia
2
Keutamaan Bulan Muharram dan Amalan Paling Utama di Dalamnya
3
Innalillahi, Buya Bagindo Leter Ulama NU Minang Meninggal Dunia dalam Usia 91 Tahun
4
Sosok Nabi Daniel, Utusan Allah yang Dimakamkan di Era Umar Bin Khattab
5
Waketum PBNU Jelaskan Keistimewaan Belajar di Pesantren dengan Sanad
6
Khutbah Jumat: Menyadari Hakikat Harta dan Mengelolanya dengan Baik
Terkini
Lihat Semua