Tokoh

Ulama Sejarawan

PengantarBanyak ulama besar yang berasal dari kalangan rakyat jelata, di antaranya adalah Kiai Siafuddin Zuhri, anak seorang santri kampung, kemudian belajar agama di madrasah dan selanjutnya belajar di masyarakat selama revolusi. Namun demikian kontribusinya NU sangat besar, tidak hanya secara material, bagaimana dia menyumbangkan hektaran tanah pada organisasi ini, juga gigih mengembangkan NU di kalangan pedesaan dan di lingkungan kaum pergerakan. Dan yang lebih penting lagi adalah kontribusinya dalam penyediaan bahan bagi penulisan sejarah NU pada umunya, sebab dia adalah seorang kader yang sangat sadar terhadap sejarah, sehingga banyak membuat catatan sejarah yang merupakan kesaksiannya terhadap peristiwa yang dilihat dan dialami sendiri. Dari berbagai catatannya terbit menjadi berbagai buku yang banyak sekali jumlahnya. Selain itu masih banyak artikel lepas di berbagai media dan makalah seminar serta pidato yang belum diterbitkan. Semuanya menjadi bahan sumber yang sangat penting sehingga menjadi bahan telaah yang tak habis-habisnya bagi para peminat atau penulis sejarah. Keunggulan Saifuddin dibanding penulis atau sejarawan NU yang lain adalah, ia melukisan tokoh sebagi sosok yang hidup, karena semuanya disaksikan dialami sendiri. Ia bisa bersentuhan langsung dengan pendiri NU seperti Kiai Hasyim Asy’ari, Kiai Wahab Hasbullah, Wahid Hasyim, Jenderal Sudirman dan sebagainya. Lantas mendeskripsikan sikap dan gaya kepimpinannya, kedalaman spiritualnya, sampai ke strategi perjuangannya. Soal kepribadian itu tidak pernah diungkap oleh penulis NU yang lain. Selain itu dia juga mampu menggambarkan gerak batin dunia pesantren serta gelora perjuangannya dalam menggerakkan revolusi kemerdekaan.

Sabtu, 17 Juni 2006 | 10:43 WIB