Warta

45 Aktivis Dibebaskan, Ratusan Lainnya Masih Tertahan

NU Online  ·  Rabu, 2 Juni 2010 | 01:26 WIB

Jerusalem, NU Online
Israel siap mendeportasi 45 aktivis kemanusiaan di antara ratusan aktivis di atas kapal bantuan ke Gaza yang dihentikan angkatan laut Israel. Namun, ratusan aktivis lainnya masih menolak di deportasi.

Dari 682 aktivis dari 42 negara yang menjadi penumpang kapal Mavi Marmara, 45 orang dideportasi dengan segera pada Senin 31 Mei dan Selasa 1 Juni. Demikian dikatakan juru bicara Kepolisian Israel Sabine Hadad. Perintah deportasi itu telah dikeluarkan dan polisi militer akan membawa para anggota konvoi kapal tersebut ke perlintasan perbatasan Allenby dengan Jordania dari penjara Beersheva di Israel selatan.
/>
Ratusan aktivis lain masih ditahan karena menolak menandatangani dokumen yang menyatakan bahwa mereka memasuki Israel secara ilegal, walaupun kapal saat itu berada di perairan internasional. Sementara 48 aktivis dan 6 tentara masih dirawat di rumah sakit. Demikian seperti dilansir dari AFP, Rabu (2/6).

Sementara itu, mengenai nasib 12 warga negara Indonesia (WNI), KBRI Jordania di Amman bersiap bila Israel akan mendeportasi para WNI itu. Menurut Dubes RI untuk Jordania Zainul Bahar, pihaknya mendapat instruksi untuk terus menjalin kontak dengan semua pihak baik pihak Jordania, Palestina dan Palang Merah Internasional (International Comitee of The Red Cross/ICRC).

"Kami sudah mendapatkan sebuah kabar bahwa kemungkinan evakuasi oleh Israel ke Amman akan terjadi," ujar Zainul dalam sebuah wawancara, Rabu (2/6/2010).

Jika terjadi, imbuhnya, maka pembebasan itu kemungkinan melalui perbatasan Israel dengan Jordania di Jembatan King Hussein, sekitar 45 menit dari Amman, Jordania.

"Kami sudah mengirim 4 orang staf dari unit penanggulangan krisis KBRI Amman untuk melakukan pengawasan penjemputan. KBRI di Amman sudah menyiapkan segalanya, termasuk pemondokan kalau itu terjadi," jelas Zainul. (syf)