Warta

Ahmadinejad Tolak Batas Waktu Nuklir PBB

Rab, 21 Februari 2007 | 04:20 WIB

Teheran, NU Online
Presiden Republik Islam Iran Mahmoud Ahmadinejad menolak batas waktu PBB yang membayang bagi Iran untuk menangguhkan pengayaan uranium, dan mengatakan tidak akan menghentikan aktivitas nuklir yang sensitif sebagai prasyarat bagi pembicaraan.

"Kami setuju dialog. Namun agar supaya kami berbicara mereka menerapkan syarat yang akan mencabut kami dari hak kami," Ahmadinejad mengatakan dalam satu rapat umum di Rasht, ibukota provinsi Gilan, Iran utara, Selasa (20/2).

<>

Komentarnya itu tiba sebelum habis berlakunya batas waktu Dewan Keamanan PBB bagi Iran untuk menghentikan pekerjaan pengayaan uranium yang sensitif dan juga laporan pengawas PBB Jumat mengenai pemenuhannya pada tuntutann tersebut.

"Kami katakan pada mereka (Barat), bagaimana dapat pabrik kekayaan anda terus bekerja ketika anda minta penangguhan kegiatan kami?," katanya dalam pidato yang disiarkan di televisi pemerintah.

Ahmadinejad mengatakan pada kerumunan ribuan orang itu, satu-satunya skenario tempat Iran dapat menghentikan pengayaan tersebut adalah jika kekuatan nuklir lainnya menangguhkah pengayaan mereka sendiri.

"Jika mereka mengatakan bahwa pabrik produksi nuklir kami dan putaran bahan bakarnya harus ditutup, ini tidak masalah. Namun keadilan mengharuskan bahwa mereka yang ingin berunding harus menghentikan putaran bahan bakar nuklir mereka sendiri," katanya.

"Hari yang mana rakyat Iran dapat menggunakan bahan bakar nuklir dan putaran produksinya penuh dalam pertanian, kedokteran dan bidang lainnya, akan menjadi satu langkah besar dalam kehidupan rakyat Iran," Ahmadinejad menambahkan.

"Jika mereka mengira mereka dapat menciptakan pembagian di antara rakyat Iran dengan gertakan, upaya dan rencana mereka, mereka akan tahu mereka 100 persen salah. Rakyat Iran telah bertahan keras dan akan mempertahankan hak nuklir mereka hingga akhir."(ant/afp/dar)