Warta

Alissa Abdurrahman: Jangan Lupakan Bhinneka Tunggal Ika

NU Online  ·  Sabtu, 12 Februari 2011 | 05:46 WIB

Magelang, NU Online 
Tokoh agama dan ratusan pemuda lintas agama dari berbagai kota di Jateng dan DIY Yogyakarta yang gagal menggelar pertemuan di Pendopo Kabupaten Temanggung, akhirnya mereka digelar di Aula Pondok Pesantren Asarama Perguruan Islam (API) Tegalrejo Magelang yang diasuh KH Muhammad Yusuf Chudlori (Gus Yusuf), kemarin sore Jum'at (11/2).

Acara dadakan itu tampak dihadiri Alissa Qotrun Nada Abdurrahman, tokoh penggerak Gerakan Gusdurian, KH Abdul Muhaimin pengasuh Pondok Pesantren Nurul Ummahat Kota Gede Yogyakarta dan Koordinator FKUB (Forum Kerukunan Umat Beriman) DIY dan Ketua Komisi Hubungan Antar Agama dan Kepercayaan Uskup Semarang Alaysius Budi Purnomo.
/>
Alissa mengatakan, selama ini polisi masih kurang tegas dalam menghadapi situasi seperti ini, terkait dengan persoalan di Temanggung dan Banten. Meski demikian, dia juga mengapresiasi positif langkah Kapolda Jateng yang telah berhasil menciduk puluhan orang yang diduga terlibat.

"Janganlah masyarakat lupa akan Bhineka Tunggal Ika. Karena itu yang menjadikan kehidupan di Indonesia harmonis dan juga terus mengembangkan ajaran Gus Dur," tutur Alissa.

KH Abdul Muhaimin, mengatakan kecewa dengan sikap kepolisian yang terlalu memproteksi kegiatan dialog lintas agama. ‘’Jika demonstrasi saja tidak dilarang, mengapa dialog yang mengusung kedamaian kok malah dilarang,’’katanya.

Sementara itu, Gus Yusuf mengatakan, sejak pagi sudah bersiap untuk berangkat ke Temanggung untuk mengikuti acara dialog lintas agama tersebut. Tapi sekitar pukul 10.00 tiba-tiba rombongan dari DIY dan beberapa kota akan mengalihkan tujuaannya datang ke API bukan di Pendopo Kabupaten Temanggung.

"Ya mereka itu bertamu ke API bertemu saya, dengan maksud untuk menggelar dialog di lintas agama. Tidak mungkin saya melarangnya, dan akhirnya terselenggaralah acara tersebut di sini," kata Wakil Ketua Rabithah Maahid Islamiyah (RMI) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini.

Gus Yus berharap jangan sampai ada pihak-pihak yang memperkeruh suasana, tapi terus menggalang persaudaraan melalui dialog lintas agama di kampung-kampung. Menurutnya, itu langkah kongkrit dan hasilnya dirasakan langsung oleh masyarakat.

"Sedangkan Polisi harus lebih bekerja keras untuk menjawab tuntutan masyarakat yang berkembang sekarang ini. Keinginan para tokoh agama dan masyarakat jangan sampai dianggap sepele oleh polisi," katanya. (Sha)