Angka Pernikahan Dini di Lingkungan Pesantren Cukup Tinggi
NU Online · Senin, 9 November 2009 | 05:08 WIB
Angka pernikahan usia dini di lingkungan pondok pesantren dan madrasah masih cukup tinggi, terutama di daerah perdesaan dan wilayah pinggiran. Demikian dilaporkan Kepala Badan Keluarga Berencana (KB) Kabupaten Malang Muhammad Fauzi, Senin (9/11).
Karena itu pihaknya menggandeng Departemen Agama (Depag) setempat guna melakukan sosialisasi di pondok-pondok pesantren serta madrasah terutama di tingkat menengah, baik Tsanawiyah (MTs) maupun Aliyah (MA).<>
“Upaya menggandeng Depag tersebut tidak lepas dari latar belakang dan terjadinya pernikahan dini di lingkungan pondok pesantren dan madrasah yang cukup tinggi terutama di daerah perdesaan dan wilayah pinggiran,” katanya.
Pihaknya bersama Depag memprogramkan sosialisasi usia pernikahan yang lebih matang yakni minimal 20 tahun untuk perempuan dan 25 tahun untuk laki-laki sesuai dengan Undang-undang (UU) Nomor 10 Tahun 1992 tentang Kependudukan dan Keluarga Sejahtera.
Dalam UU Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, kata mantan Kepala Dinas Kesehatan itu, usia minimal perempuan minimal antara 16 hingga 18 tahun dan laki-laki 20 tahun itu memang disahkan secara hukum dan agama. Namun, pada usia tersebut kondisi psikologis pengantin masih labil bahkan belum matang.
"Kami berupaya maksimal untuk menekan angka pernikahan usia muda di daerah ini agar laju pertumbuhan penduduk juga bisa ditekan serta usia pernikahan juga lebih matang," katanya.
Angka pernikahan usia dini di wilayah Kabupaten Malang sendiri masih tergolong tinggi yakni mencapai 26,9 persen dari total rata-rata pasangan yang menikah sekitar 23 ribu per tahun.
"Laju pertumbuhan penduduk di Kabupaten Malang masih di atas rata-rata pertumbuhan penduduk tahun 1996 yang hanya 0,7 persen per tahun. Beberapa tahun terakhir ini mencapai 1,09 persen per tahun dari total penduduk sekitar 2,4 juta jiwa," katanya.
Jumlah pasangan yang menikah pada usia dini antara 16-20 tahun yang cukup tinggi itu, lanjutnya, menjadi salah satu pemicu tingginya laju pertumbuhan penduduk. (sam/ant)
Terpopuler
1
Saat Jamaah Haji Mengambil Inisiatif Berjalan Kaki dari Muzdalifah ke Mina
2
Perempuan Hamil di Luar Nikah menurut Empat Mazhab
3
Pandu Ma’arif NU Agendakan Kemah Internasional di Malang, Usung Tema Kemanusiaan dan Perdamaian
4
360 Kurban, 360 Berhala: Riwayat Gelap di Balik Idul Adha
5
Saat Katib Aam PBNU Pimpin Khotbah Wukuf di Arafah
6
Belasan Tahun Jadi Petugas Pemotongan Hewan Kurban, Riyadi Bagikan Tips Hadapi Sapi Galak
Terkini
Lihat Semua