Jepara, NU Online
Pimpinan Cabang GP Ansor dan Fatayat kabupaten Jepara, baru-baru ini memberikan bantuan kemanusiaan untuk korban banjir bandang di desa Clering, kecamatan Donorojo. Bantuan yang diberikan berupa 400 paket sembako dan peralatan memasak. Selain itu, berupa peralatan berat untuk membersihkan sarana dan prasarana serta pemukiman penduduk dari sampah dan lumpur.
Ketua GP Ansor Jepara, H Ahmad Ja’far mengatakan untuk mencari bantuan pihaknya membuat posko tanggap bencana di Gedung NU, Jalan Pemuda No.51. “Kami mengumpulkan semua bantuan dari warga sesuai dengan keinginan masing-masing,” katanya. Di lokasi bencana, jelasnya juga dibuat posko bencana di rumah Jumanto, seorang warga.
gt;
Bantuan yang ada, lanjutnya diserahkan melalui Pimpinan Ranting Ansor desa Clering dan disaksikan GP Ansor, Fatayat, Banser serta petinggi desa setempat, Ali Mahmudi.
Ja’far berharap bantuan yang diberikan bisa meringankan beban masyarakat yang membutuhkan. “kami berharap bantuan yang kami berikan dapat meringankan beban utamanya masyarakat yang tertimpa banjir bandang,” harapnya.
Pertemukan Tokoh Lintas Agama
Sementara itu, dalam upayanya menjaga iklim kondusif di masyarakat, Polres Jepara mempertemukan tokoh lintas agama di ruang Pusat Pengendali Komando Operasi (PPKO) Mapolres, Kamis (10/2) kemarin. Tokoh agama yang hadir Islam, Katolik, Kristen, Protestan, Hindu dan Budha. Selain itu dihadiri juga Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB).
Kapolres Jepara, AKBP Ruslan Ependi yang memimpin langsung jalannya dialog mengungkapkan melalui forum tersebut diharapkan terjalin sinergitas antar umat beragama. Sehingga menjadikan Jepara semakin aman. Keamanan, ungkapnya tidak bisa hanya ditangani oleh aparat kepolisian tetapi peran tokoh agama juga sangat penting.
Dalam kesempatan dialog tersebut dihadiri pula Wakil Bupati Jepara, Ketua Pengadilan Negeri, Kepala Kejaksaan Negeri dan Kodim Jepara. Ahmad Marzuqi, Wakil Bupati Jepara mengatakan untuk mencapai kerukunan diperlukan kearifan. “Jika perlu dirembug ayo dirembung. Jika ada masalah ayo cari solusinya bersama-sama,” katanya. (qim)
Pimpinan Cabang GP Ansor dan Fatayat kabupaten Jepara, baru-baru ini memberikan bantuan kemanusiaan untuk korban banjir bandang di desa Clering, kecamatan Donorojo. Bantuan yang diberikan berupa 400 paket sembako dan peralatan memasak. Selain itu, berupa peralatan berat untuk membersihkan sarana dan prasarana serta pemukiman penduduk dari sampah dan lumpur.
Ketua GP Ansor Jepara, H Ahmad Ja’far mengatakan untuk mencari bantuan pihaknya membuat posko tanggap bencana di Gedung NU, Jalan Pemuda No.51. “Kami mengumpulkan semua bantuan dari warga sesuai dengan keinginan masing-masing,” katanya. Di lokasi bencana, jelasnya juga dibuat posko bencana di rumah Jumanto, seorang warga.
gt;
Bantuan yang ada, lanjutnya diserahkan melalui Pimpinan Ranting Ansor desa Clering dan disaksikan GP Ansor, Fatayat, Banser serta petinggi desa setempat, Ali Mahmudi.
Ja’far berharap bantuan yang diberikan bisa meringankan beban masyarakat yang membutuhkan. “kami berharap bantuan yang kami berikan dapat meringankan beban utamanya masyarakat yang tertimpa banjir bandang,” harapnya.
Pertemukan Tokoh Lintas Agama
Sementara itu, dalam upayanya menjaga iklim kondusif di masyarakat, Polres Jepara mempertemukan tokoh lintas agama di ruang Pusat Pengendali Komando Operasi (PPKO) Mapolres, Kamis (10/2) kemarin. Tokoh agama yang hadir Islam, Katolik, Kristen, Protestan, Hindu dan Budha. Selain itu dihadiri juga Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB).
Kapolres Jepara, AKBP Ruslan Ependi yang memimpin langsung jalannya dialog mengungkapkan melalui forum tersebut diharapkan terjalin sinergitas antar umat beragama. Sehingga menjadikan Jepara semakin aman. Keamanan, ungkapnya tidak bisa hanya ditangani oleh aparat kepolisian tetapi peran tokoh agama juga sangat penting.
Dalam kesempatan dialog tersebut dihadiri pula Wakil Bupati Jepara, Ketua Pengadilan Negeri, Kepala Kejaksaan Negeri dan Kodim Jepara. Ahmad Marzuqi, Wakil Bupati Jepara mengatakan untuk mencapai kerukunan diperlukan kearifan. “Jika perlu dirembug ayo dirembung. Jika ada masalah ayo cari solusinya bersama-sama,” katanya. (qim)
Terpopuler
1
Aliansi Masyarakat Pati Bersatu Tetap Gelar Aksi, Tuntut Mundur Bupati Sudewo
2
Resmi Dilantik, Ini Susunan Pengurus LBH Sarbumusi Masa Khidmah 2025-2028
3
Ribuan Santri Pati Akan Gelar Aksi Tolak Kenaikan Tarif PBB 250 Persen hingga 5 Hari Sekolah
4
INDEF Soroti Pemblokiran Rekening yang Dianggap Reaktif dan Frustrasi Pemerintah Hadapi Judi Online
5
Obat bagi Jiwa yang Kesepian
6
Harlah Ke-81 Gus Mus, Ketua PBNU: Sosok Guru Bangsa yang Meneladankan
Terkini
Lihat Semua
