Praha, NU Online
Setelah berhasil meraih penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) karena jumlah penonton terbanyak yakni 3,8 juta orang lebih pada bulan Juli lalu, kini film ayat-ayat cinta (AAC) kembali mencatatkan prestasi.
Sejumlah film pilihan seperti Ayat-Ayat Cinta, Opera Jawa, Get Married, Nagabonar, dan Nagabonar Jadi 2, ikut meramaikan Festival Film Indonesia (FFI) yang digelar di KBRI untuk Republik Ceko. Acara yang berlangsung di City Library Hall, Praha ini diresmikan Dubes RI untuk Ceko, Salim Said (21/10).<>
Dalam sambutannya, Salim Said menyampaikan bahwa FFI merupakan ajang kesenian yang dapat lebih mengenalkan masyarakat luar negeri mengenai Indonesia.
”Festival yang mempertunjukkan film-film baru ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan memperingati 50 tahun hubungan kebudayaan Indonesia-Ceko. Peringatan ini dirayakan sepanjang tahun dengan berbagai kegiatan budaya,” terangnya.
Pelaksana Fungsi Pendidikan Sosial dan Kebudayaan (Pensosbud) KBRI, Azis Nurwahyudi mengatakan, Festival ini dihadiri oleh sejumlah duta besar asing dari negara-negara sahabat Indonesia, para akademisi, dan masyarakat setempat pecinta film dari berbagai kalangan.
Pada festival yang berlangsung selama tiga hari ini, juga diputar The Photograph, film yang cukup dikenal di Ceko karena memenangi penghargaan Special Jury Award dan Ecumenical Award pada Festival Film International Karlovy Vary 2008. (min)
Setelah berhasil meraih penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) karena jumlah penonton terbanyak yakni 3,8 juta orang lebih pada bulan Juli lalu, kini film ayat-ayat cinta (AAC) kembali mencatatkan prestasi.
Sejumlah film pilihan seperti Ayat-Ayat Cinta, Opera Jawa, Get Married, Nagabonar, dan Nagabonar Jadi 2, ikut meramaikan Festival Film Indonesia (FFI) yang digelar di KBRI untuk Republik Ceko. Acara yang berlangsung di City Library Hall, Praha ini diresmikan Dubes RI untuk Ceko, Salim Said (21/10).<>
Dalam sambutannya, Salim Said menyampaikan bahwa FFI merupakan ajang kesenian yang dapat lebih mengenalkan masyarakat luar negeri mengenai Indonesia.
”Festival yang mempertunjukkan film-film baru ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan memperingati 50 tahun hubungan kebudayaan Indonesia-Ceko. Peringatan ini dirayakan sepanjang tahun dengan berbagai kegiatan budaya,” terangnya.
Pelaksana Fungsi Pendidikan Sosial dan Kebudayaan (Pensosbud) KBRI, Azis Nurwahyudi mengatakan, Festival ini dihadiri oleh sejumlah duta besar asing dari negara-negara sahabat Indonesia, para akademisi, dan masyarakat setempat pecinta film dari berbagai kalangan.
Pada festival yang berlangsung selama tiga hari ini, juga diputar The Photograph, film yang cukup dikenal di Ceko karena memenangi penghargaan Special Jury Award dan Ecumenical Award pada Festival Film International Karlovy Vary 2008. (min)
Terpopuler
1
Jadwal Puasa Sunnah Sepanjang Agustus 2025, Senin-Kamis dan Ayyamul Bidh
2
Upah Guru Ngaji menurut Tafsir Ayat, Hadits, dan Pandangan Ulama
3
Pakar Linguistik: One Piece Dianggap Representasi Keberanian, Kebebasan, dan Kebersamaan
4
IPK Tinggi, Mutu Runtuh: Darurat Inflasi Nilai Akademik
5
PBNU Minta PPATK Tak Ambil Kebijakan Serampangan soal Pemblokiran Rekening Menganggur
6
2 Alasan LPBINU Bandung Sosialisasikan Literasi Bencana untuk Penyandang Disabilitas
Terkini
Lihat Semua
