Buku Biografi KH Zainul Arifin Diluncurkan
NU Online · Rabu, 25 November 2009 | 11:06 WIB
Buku biografi KH Zainul Arifin berjudul “Berdzikir Menyiasati Angin” malam ini akan diluncurkan di Hotel Borobudur Jakarta bersamaan dengan acara peringatan 100 tahun tokoh NU asal Barus, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara ini.
Buku yang diterbitkan oleh Pucuk Pimpinan Lajnah Ta’lif wan Nasyr ini ditulis oleh cucu KH Zainul Arifin, Ario Helmy. Sesepuh NU KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) memberikan prolog pada buku ini, sementara Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi memberikan epilognya.<>
Judul buku “Berdzikir Menyiasati Angin” ini tergolong aneh. Menurut penulisnya, Ario Helmy, judul ini terdiri dari tiga kata yang secara kontekstual menggambarkan pencitraan sosok Zainul Arifin.
“Berdzikir” diambil dari konteks peristiwa keluarnya NU dari Partai Masyumi tahun 1952 yang pada waktu itu delegasi NU dipimpin Zainul. Salah satu alasan berpisah adalah karena sindiran kaum pembaru yang menganggap kiai-kiai tradisional pengetahuannya hanya terbatas memegang-megang tasbih seraya melafalkan dzikir belaka. Selain itu menurut sejarahnya, pasukan Hizbullah, laskar Islam yang dikomandani Arifin senantiasa mengangkat senjata ala kadarnya sambil terus-terusan berdzikir.
Kata kedua “menyiasati” diambil dari kata siasat, pinjaman dari kosa kata bahasa Arab bermakna politik. Sebagai politisi Zainul bersiasat. Sedangkan kata “angin” menggambarkan suasana negeri dan situasi politik di zaman Arifin berkiprah yang berubah-ubah seperti hembusan angin. Diperlukan keluwesan sikap sekaligus keteguhan hati yang luar biasa dalam menyiasati situasi politik dengan Presiden Sukarno sebagai tokoh utamanya.
Ario Helmy dalam pengantar buku ini mengatakan, biografi KH Zainul Arifin disusun dengan melakukan studi kepustakaan dan wawancara mendalam. Penelusuran buku-buku, majalah, koran, dokumen, arsip, foto-foto dan pengolahan hasil wawancara mendalam dilaksanakan dalam bentuk studi eksploratif untuk kemudian dituangkan ke dalam penulisan naratif deskriptif agar didapatkan sebanyak mungkin informasi yang paling akurat mengenai kehidupan dan kegiatan Zainul Arifin dari lahir hingga meninggalnya.
Ketua PP LTN-NU Abdul Mun’im DZ mengatakan, buku biografi ini merupakan bagian kecil dari program besar penulisan sejarah NU lokal. Program ini telah dilaksanakan oleh PP LTN sejak tahun 2005 yang lalu. Menurutnya, LTN NU juga telah membuat laporan tentang perkembangan NU di Minangkabau, Sunda, lingkungan komunitas Sasak, Banjar, serta NU dalam komunitas Bugis dan Bali.
“Tentu saja terbitnya buku biografi KH Zainul Arifin ini sangat penting artinya bagi upaya pengembangan penulisan sejarah NU. Karena bersamanya sebagian fragmen sejarah NU terbentuk, sehingga kehadiran buku ini merupakan bagian dari sejarah NU,” katanya. (nam)
Terpopuler
1
Saat Jamaah Haji Mengambil Inisiatif Berjalan Kaki dari Muzdalifah ke Mina
2
Perempuan Hamil di Luar Nikah menurut Empat Mazhab
3
Pandu Ma’arif NU Agendakan Kemah Internasional di Malang, Usung Tema Kemanusiaan dan Perdamaian
4
360 Kurban, 360 Berhala: Riwayat Gelap di Balik Idul Adha
5
Saat Katib Aam PBNU Pimpin Khotbah Wukuf di Arafah
6
Belasan Tahun Jadi Petugas Pemotongan Hewan Kurban, Riyadi Bagikan Tips Hadapi Sapi Galak
Terkini
Lihat Semua