Lumajang, NU Online
Gerakan Negara Islam Indonesia (NII) tampaknya bukan hanya langsung melalui perekrutan anggota. Gerakan ini juga lebih massif dengan penyebaran paham NII melalui selebaran bulletin ke beberapa masjid dan kalangan pelajar. Bulletin itu mendorong agar Negara Indonesia menjadi Negara Islam.
Demikian pengakuan Wakil Bupati Lumajang Drs H As’at Malik, Jumat (29/4). Menurutnya, bulletin itu sudah cukup lama beredar di kalangan pelajar dan masjid. Namun, dirinya tidak belum pernah menyampaikannya kepada masyarakat umum.
<>As’at khawatir, isi buletin akan mempengaruhi pemahaman pelajar dan masyarakat secara umum untuk mendirikan negara Islam. ”Ini berbahaya jika terus dibiarkan tersebar di wilayah Kabupaten Lumajang. Kita tidak perlu membentuk Negara Islam Indonesia, dan orang Islam yang menjadi birokrat harus Islami,”tegasnya berdalih.
Buletin tersebut, masih kata Wabub, juga berisi pemahaman ayat Al-Qur’an yang dikupas tanpa ada upaya membumikannya dalam konteks kehidupan social. “Contohnya, sekali orang tidak shalat maka wajib diingatkan. Jika sampai 3 kali diingatkan tidak juga dilaksanakan, maka halal darahnya dan boleh dibunuh,”terangnya. “Dan, masih banyak lagi isi buletin itu yang setelah kami kaji tidak tepat karena terlalu radikal,” imbuhnya.
Untuk itu, Pemkab Lumajang telah melakukan koordinasi dengan aparat keamanan untuk memperbanyak informasi guna menangkal gerakan radikal tersebut. “Kami juga telah melakukan pertemuan dengan organisasi mahasiswa seperti PMII,” pungkasnya. (hdy)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Meyongsong HUT RI dengan Syukur dan Karya Nyata
2
Khutbah Jumat: Menjadikan Aktivitas Bekerja sebagai Ibadah kepada Allah
3
Khutbah Jumat: Menjaga Kerukunan dan Kerja Sama Demi Kemajuan Bangsa
4
Khutbah Jumat: Dalam Sunyi dan Sepi, Allah Tetap Bersama Kita
5
Redaktur NU Online Sampaikan Peran Strategis Media Bangun Citra Positif Lembaga Filantropi
6
Ribuan Santri Pati Akan Gelar Aksi Tolak Kenaikan Tarif PBB 250 Persen hingga 5 Hari Sekolah
Terkini
Lihat Semua