Warta

Bursa Ketua Umum PPP Diramaikan Bachtiar Chamsyah

NU Online  ·  Ahad, 11 Mei 2003 | 19:16 WIB

Jakarta, NU.Online
Bursa ketua umum PPP mulai diramaikan dengan pencalonan Bachtiar Chamsyah, fungsionalris PPP. Ia  dipastikan menjadi saingan kuat Ketua Umum DPP PPP Hamzah Haz dalam Muktamar V PPP di Jakarta 20-24 Mei 2003.untuk menjadi ketua umum di partai Islam tersebut untuk periode 2003-2008.

Bachtiar yang juga Ketua Umum Parmusi ---salah satu organisasi kemasyarakatan di bawah PPP--- hari Minggu dicalonkan secara resmi oleh Parmusi untuk menjadi Ketua Umum DPP PPP periode 2003-2008 dalam Muktamar V PPP karena memiliki komitmen kuat untuk melakukan perubahan yang lebih baik bagi PPP.

<>

Bachtiar yang juga Menteri Sosial ini mengaku, pencalonan dirinya itu tidak akan menjadi masalah dengan Hamzah Haz karena menurut dia Hamzah Haz yang juga Wakil Presiden itu telah mempersilakan kader-kader lain di PPP untuk memimpin partai itu. "Hamzah Haz mempersilakan generasi yang lebih muda untuk maju, sekarang saya buktikan," katanya.

Dalam berbagai kesempatan sebelumnya, Hamzah Haz pernah mengatakan bahwa jika ada kader lain yang siap memimpin partai maka dirinya tidak akan mencalonkan diri sebagai ketua umum PPP mendatang, namun sejumlah pengurus daerah juga masih membutuhkan kepemimpinannya.

Sedangkan Sekjen PP Parmusi, Usamah Hisyam menambahkan, persaingan kedua tokoh tersebut dalam muktamar diperkirakan akan berlangsung seru dan saatnya sekarang ini bagi PPP untuk melakukan perubahan kepemimpinan untuk memenangkan Pemilu 2004.

Secara keseluruhan kondisi PPP memerlukan perubahan kepemimpinan yang signifikan, dengan komposisi ideal, yakni generasi muda 70 persen dan generasi tua 30 persen.

Sekretaris FPP DPR RI Endin Saefihara dalam acara diskusi politik yang diselenggarakan GP Ansor (10/05) menyatakan bahwa saat ini PPP mengalami kesenjangan generasi. “PPP terlambat mengadakan regenerasi. Antara generasi muda dan generasi tua terdapat kesenjangan yang jauh. Untuk itu saat ini perlu segera dirubah komposisi antara generasi muda dan tua. Generasi muda harus diberi peran yang besar dalam PPP ke depan.

Generasi muda dapat memberikan warna yang sesuai dengan zaman. Endin mengatakan bahwa jika PPP tidak bisa merubah orientasi partainya ke arah yang lebih moderat, yang bisa memenuhi kebutuhan penduduk Indonesia yang plural, bukan hanya kebutuhan pemeluk agama Islam maka nasib PPP akan suram. (rol/mkf)