Selain menyediakan tinta pemilu untuk penanda telah menyontreng, Kelompok penyelenggara pemungutan suara di Kampung Lebah Ngok, Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, juga menyediakan cairan kunyit.
Hal itu dilakukan karena sebagian warga yang mencontreng di TPS 11 desa setempat menolak penandaan dengan tinta. Ini berkait dengan ada keyakinan bahwa tinta bisa menghalangi keabsahan ibadah mereka.<>
Ketua KPPS di TPS 11 Wahidin seperti dilaporkan kompas.com mengakui, dirinya menyediakan tinta hitam dan kunyit agar warga yang tak mau mencontreng dengan alasan enggan terkena tinta mau datang ke TPS dan memberikan suaranya. Dengan demikian, pemilih yang sudah selesai memberikan suaranya bisa memilih mencelupkan jarinya ke tinta atau air kunyit.
Ketua Panwas Kota Cirebon Wasikin menegaskan, penggunaan air kunyit untuk penanda tidak dipermasalahkan. Sebab, sebelumnya KPU sudah menyepakati agar pemilu kali ini bisa diikuti oleh warga tanpa terhalang persoalan teknis.
Meski demikian, timnya tetap akan memantau warga yang sudah mencontreng agar tak mencontreng di tempat lain. (mad)
Terpopuler
1
Cek Live Streaming Indonesia U-23 Vs Guinea U-23, Rebutkan Tiket Terakhir Olimpiade 2024
2
Lembaga Falakiyah PBNU Ikhbarkan 1 Dzulqa’dah 1445 H Jatuh pada Jumat 10 Mei 2024
3
Khutbah Jumat: Urgensi Ukhuwah Insaniyah di Tengah Kehidupan
4
Lembaga Falakiyah PBNU Instruksikan Rukyatul Hilal Awal Dzulqa'dah 1445 H Sore Ini
5
Khutbah Jumat: Bukan Keturunan Jadikan Mulia, Ketakwaanlah Pembedanya
6
Khutbah Jumat: Larangan Keras Menelantarkan Anak
Terkini
Lihat Semua