Warta

DPR Jangan Over Acting Sikapi Lagu Slank

NU Online  ·  Rabu, 9 April 2008 | 10:21 WIB

Jakarta, NU Online
Kalangan DPR RI dinilai telah berlebihan (over acting) menyikapi sindiran grup band Slank lewat lagunya berjudul Gossip Jalanan pada lembaga wakil rakyat itu. Apalagi, Badan Kehormatan (BK) DPR RI berencana menggugat melalui jalur hukum terhadap grup musik yang memiliki penggemar fanatik itu.

Pendapat tersebut dikemukakan Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat (PP) Lembaga Seniman dan Budayawan Muslim Indonesia (Lesbumi), M. Dienaldo, kepada NU Online ditemui di Kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Jalan Kramat Raya, Jakarta, Rabu (9/4).<>

Dienaldo menilai, bukan pada tempatnya jika BK DPR RI bakal menggugat Slank. Pasalnya, selain tidak terlalu penting, hal itu bukan bagian fungsi dan tugas lembaga pimpinan Slamet Effendy Yusuf itu.

Nggak ada kerjaan amat (menggugat Slank). BK (DPR) itu urusannya internal, di dalam. Urus itu kalau ada anggota DPR yang nggak bener. Lebih baik, BK DPR mengurus, misal, ada anggota yang korupsi, dan lain-lain,” ujar Dienaldo.

Dalam pandangan Dienaldo, lagu besutan grup musik beraliran rock n roll itu, merupakan kritik positif pada parlemen agar lebih meningkatkan kinerjanya dan lebih memperhatikan nasib rakyat. “Bukan bermaksud mengolok-olok. Jadi, jangan ge er (baca: besar kepala),” tandasnya.

Para wakil rakyat seharusnya lebih bersikap bijaksana. Pasalnya, kata dia, Slank bukan satu-satunya pihak yang menyampaikan kritik melalui karya seni terhadap sejumlah lembaga negara dan kondisi bangsa. Ia menyebut musisi Iwan Fals yang dalam sejumlah lagunya justru lebih keras kritikannya.

“Tentu kita masih ingat lagu Wakil Rakyat yang dinyanyikan Iwan Fals. Itu kritik pada DPR jauh lebih keras dari pada lagu Slank. Ada juga puisi karya (penyair) W.S. Rendra yang berjudul Bersatulah Pelacur-Pelacur Jakarta,” jelas orang nomer dua di lembaga yang berada di bawah naungan NU itu. (rif)

Berikut lirik lagu Gossip Jalanan:

Pernahkah lo denger mafia judi
Katanya banyak uang suap polisi
Tentara jadi pengawal pribadi

Apa lo tau mafia narkoba
Keluar masuk jadi bandar di penjara
Terhukum mati tapi bisa ditunda

Siapa yang tau mafia selangkangan
Tempatnya lendir-lendir berceceran
Uang jutaan bisa dapat perawan
Kacau-balau... Kacau-balau negaraku ini ...

Ada yang tau mafia peradilan
Tangan kanan hukum di kiri pidana
Dikasih uang habis perkara

Apa bener ada mafia pemilu
Entah gaptek apa manipulasi data
Ujungnya beli suara rakyat

Mau tau gak mafia di Senayan
Kerjanya tukang buat peraturan
Bikin UUD ujung-ujungnya duit

Pernahkah gak denger teriakan Allahu Akbar
Pake peci tapi kelakuan barbar
Ngerusakin bar orang ditampar-tampar