DPRD Kalsel Bahas Usulan Idham Chalid Sebagai Pahlawan
NU Online · Ahad, 24 Oktober 2010 | 03:17 WIB
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) tingkat I Kalimantan Selatan, dalam hal ini Komisi IV bidang kesra akan membahas rencana pengusulan KH Idham Chalid untuk mendapatkan penghargaan sebagai pahlawan nasional.
Rencana pembahasan tersebut diungkapkan beberapa anggota Komisi IV DPRD Provinsi Kalsel, Sabtu (23/10). "Saya kira tidak salah, kalau kita mengusulkan almarhum Idham Chalid, tokoh `urang Banjar`, Kalsel, yang menasional itu kepada pemerintah agar memberi penghargaan sebagai Pahlawan Nasional," ujar Asmara Yanto anggota Komisi IV DPRD Provinsi Kalsel.
>
menurutnya, tokoh tiga zaman yang meninggal dunia di Jakarta sekitar seratus hari lalu itu, semasa hidup pernah memegang beberapa jabatan, baik di pemerintahan maupun politik, seperti Wakil Perdana Menteri saat Presiden Soekarno.
Selain itu, Idham menjadi pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR-RI) serta Ketua Umum Pengurus Besar Nahdatul Ulama (NU), baik ketika itu sebagai partai politik (parpol) maupun organisasi sosial kemasyarakatan.
Pada masa Presiden Soeharto, zuriat pendiri Pondok Pesantren Rasyidiah Chalidiyah (Racha) Amuntai, Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) Kalsel itu pernah menjadi Menteri Negara yang membantu presiden mengkoordinir kegiatan-kegiatan di bidang kesra.
Begitu pula pada masa pemerintahan Orde Baru, tokoh nahdiyin tersebut pernah menjabat Ketua Dewan Pertimbangan Agung (DPA), sebuah lembaga negara yang dapat memberikan pertimbangan terhadap rencana keputusan presiden.
"Namun melakukan pembahasan lebih jauh terhadap rencana pengusulan tersebut, Komisi IV DPRD Kalsel terlebih dahulu melalui Dinas Sosial provinsi setempat akan peraturan yang mengatur syarat-syarat untuk bisa mendapat gelar Pahlawan Nasional," demikian Asmara Yanto. (ant)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
2
Prabowo Klaim Selamatkan Rp300 Triliun APBN, Peringatkan Risiko Indonesia Jadi Negara Gagal
3
Taj Yasin Pimpin Upacara di Pati Gantikan Bupati Sudewo yang Sakit, Singgung Hak Angket DPRD
4
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Ngeusian Kamerdekaan ku Syukur jeung Nulad Sumanget Pahlawan
5
Gus Yahya Cerita Pengkritik Tajam, tapi Dukung Gus Dur Jadi Ketum PBNU Lagi
6
Ketua PBNU: Bayar Pajak Bernilai Ibadah, Tapi Korupsi Bikin Rakyat Sakit Hati
Terkini
Lihat Semua