Warta

Erdogan Sebut AS Pendukung Teroris Dunia

Ahad, 17 Oktober 2010 | 03:19 WIB

Islamabad, NU Online
Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan dalam pernyataan bahwa Amerika Serikat mendukung terorisme dunia dan musuh bersama Pakistan dan Turki.

Erdogan mengecam keras standar ganda AS dan mengatakan serangan Israel terhadap satu kapal Freedom Flotilla Turki telah membuka kedok apa yang disebut wajah beradab Washington, yang secara terbuka dan tanpa malu mendukung terorisme negara, Israel.r />
"Tubuh sembilan warga negara Turki yang gugur di kapal itu diterjang 21 peluru dari tentara Israel, kami menyerahkan hasil otopsi dan bahkan gambar ke Uni Eropa dan AS, tapi Washington tak siap mengutuk terorisme negara, Israel, terhadap Turki. Itu berarti AS mendukung teroris internasional yang membunuh warga negara kami di perairan internasional," kata Erdogan dalam wawancara dengan surat kabar Pakistan, The News baru-baru ini.

Ketika ditanya apa sarannya buat Pakistan untuk melakukan hubungan diplomatik dengan Israel, Erdogan menjawab dengan sangat hati-hati dan mengatakan "Kendati memiliki hubungan diplomatik, Israel tak pernah bertindak seperti negara yang beradab dengan Turki dan saya tak dapat memberi saran apa pun kepada saudara-saudara kami di Pakistan, hak mereka lah untuk memutuskan apakah akan membina hubungan dengan Israel."

"AS mendukung sebagian musuh bersama Pakistan dan Turki dan waktunya telah tiba untuk membuka kedok mereka dan bertindak bersama," kata Perdana Menteri Turki itu --yang saat ini melakukan kunjungan dua hari ke Pakistan.

Erdogan mengatakan Pakistan dan India harus menyelesaikan sengketa Kashmir melalui pembicaraan damai. "Anda memerlukan itikad politik yang kuat guna menyelesaikan sengketa Kashmir," katanya.

Ia mengatakan Pakistan, Turki, Afghanistan dan Iran memiliki masa depan yang sama, keamanan satu negara berada pada keamanan yang lain tapi "musuh kita menciptakan masalah untuk kita".

Ia berkeras bahwa Pakistan dan Turki harus memainkan peran penting guna menstabilkan Afghanistan.

Erdogan berkata, "Kita memiliki masalah bersama dan penyelesaian bersama, kediktatoran militer sejak dulu selalu menciptakan masalah dan demokrasi adalah penyelesaian bersama." (ant)