Gubernur Banten: Pesantren Harus Tingkatkan Kualitasnya
NU Online · Kamis, 16 Desember 2010 | 05:17 WIB
Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) Pimpinan Wilayah Rabithah Maahid Islamiyyah (PW RMI) Banten dibuka oleh Gubernur Banten, Hj. Ratu Atut Chosiyah. Rakerwil yang bertempat di Aula Masjid Agung Al Bantani KP3B (Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten) Serang ini bertemakan "Revitalisasi Peran Pesantren Banten Melalui RMI".
"Saya berharap pesantren bisa meningkatkan kualitasnya, sehingga cita-cita yang diharapkan bisa tercapai. Tidak kurang dari dua ratus ribu santri menghuni pesantren-pesantren di Banten ini dan mereka adalah kader masa depan," ujar Ratu Atut. Ia menyatakan bahwa dari 3600 pondok pesantren (ponpes) yang ada di Banten, 98 persen di antaranya ada<>lah di bawah nanungan NU.
Ia juga berharap RMI bisa bekerjasama dengan pihak terkait untuk membina ponpes. Mengingat peran pesantren yang sangat strategis, Pemerintah Provinsi Banten akan mengalokasikan anggaran untuk pengembangan dan pemberdayaan pesantren ini.
Sementara itu, Ketua Pimpinan Pusat RMI, H. Amin Haedari dalam pidato arahannya menyampaikan, "Perkembangan Islam di Indonesia tidak bisa lepas dari peran pesantren. Terlebih lagi pesantren bahari yang ada di pesisir pantai yang menjadi pintu masuk peradaban Islam. Ponpes adalah wadah tafaqquh fiddin, namun akhir-akhir ini mengalami krisis ketokohan, dan itu harus diperbaiki. Karena tokoh-tokoh itu lahir dari ponpes bukan dari perguruan tinggi."
Ia melanjutkan, bahwa ini adalah kali pertama Pimpinan Wilayah RMI mengadakan rakerwil dengan menghadirkan seluruh elemen yang berkaitan erat dengan kemajuan pesantren. "Para santri tentunya harus dibekali keterampilan atau life skill. Sehingga santri akan menjadi motor penggerak, bukannya mejadi beban masyarakat. Selain itu jaringan kerja antar pesantren akan terus kita perkuat," kata pria yang pernah menjabat Dirjen Pekapontren Depag ini.
Sekretaris PP RMI, H. Miftah Faqih yang hadir dalam acara ini menyatakan bahwa pesantren akan terus memaksimalkan peran yang dimilikinya. Khususnya di Banten, pesantren masih menjadi lembaga yang sangat disegani dan diakui integritasnya. "RMI tentu akan memosisikan diri sebagai fasilitator dan dinamisator. Sehingga semua pihak bisa bekerjasama, bukan sama-sama bekerja," ujarnya kepada NU Online.
KH Matin Jauhari, Ketua PP RMI Banten yang sekaligus panitia rakerwil ini menyampaikan terima kasih atas dukungan Pemprov Banten. "Saya juga menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan Pemprov Banten sehingga acara kali ini bisa terselenggara dengan baik," lanjutnya.
Rencananya Rakerwil PW RMI Banten ini akan berlangsung selama dua hari, 16-17 Desember 2010. Hasil dari rakerwil kali ini akan sangat menentukan bagaimana kiprah PW RMI Banten ke depan. Tidak kurang dari 550 peserta menghadiri rakerwil kali ini. Mereka adalah Pengurus Wilayah NU Banten, PW RMI Banten, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Banten, dan para pengasuh pesantren se-Banten. (bil)
Terpopuler
1
Taj Yasin Pimpin Upacara di Pati Gantikan Bupati Sudewo yang Sakit, Singgung Hak Angket DPRD
2
Targetkan 45 Ribu Sekolah, Kemendikdasmen Gandeng Mitra Pendidikan Implementasi Pembelajaran Mendalam dan AI
3
Peringatan HUT Ke-80 Kemerdekaan RI, Ketum PBNU Ajak Bangsa Teguhkan Persatuan
4
Kiai Miftach Jelaskan Anjuran Berserah Diri saat Alami Kesulitan
5
Tali Asih untuk Veteran, Cara LAZISNU Sidoarjo Peduli Pejuang Bangsa
6
Gerakan Wakaf untuk Pendidikan Islam, Langkah Strategis Wujudkan Kemandirian Perguruan Tinggi
Terkini
Lihat Semua