Warta HAUL BUNTET

Gubernur Jabar: Haul Momentum Keteladanan

NU Online  ·  Ahad, 3 April 2011 | 07:00 WIB

Cirebon, NU Online
Jika menelusuri jejak langkah perjuangannya, ulamalah yang mengusir para penjajah. Semangat juang pada masa kemerdekaan dipelopori para ulama melawan penjajah. Ke depan masyarakat harus harus menggabungkan nilai Islam dengan ilmu pengetahuan.

Islam hadir sebagai agama kemanusiaan, sebagai rahmatan lilalamin (pemberi rahmat kepada seluruh makhluk). Selain muslim juga harus merasakan rahmatan lilalamin. Sebab Islam adalah agama kasih sayang Allah, Islam agama yang seimbang. />
Demikian dinyatakan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dalam sambutannya saat menghadiri acara Haul Akbar di Pondok Pesantren Buntet, Cirebon, Sabtu (2/4) malam. Menurut Heryawan,  haul merupakan momentum yang baik untuk mencontoh budi baik dan keteladanan para almarhumin.

"Mustahil Ponpes Buntet bertahan tanpa keiklasan dan ketulusan. Karenannya patut kita memperingati haul. Sebab dengan cara itulah, Insya Allah kita dapat mewarisi semangat juangnya. Mudah-mudahan Ponpes Buntet jadi lokomotif perubahan," kata Heryawan.

Sementara itu, Ketua Umum PBNU KH Said Agil memberikan apresiasi kepada gubernur yang menyampaikan sambutan dengan kemasan retorika menyerupai ceramah agama. "Ternyata Ahmad Heryawan, masih ahli sunnah wal jamaah. Gubernur ini berbeda, makhraj dan literaturnya cukup luas," canda ulama kelahiran Ponpes Kempek, Kab. Cirebon ini.

Agil menambahkan, NU baru saja rapat pleno di Ponpes Krapyak, Yogyakarta. Salah satunya mengenai deradikalisasi yang akhir-akhir ini cara pikir radikal banyak muncul. "Di Manis Lor, Kuningan, ada aksi kekerasan. Menurut NU tidak benar. Tidak ada kekerasan dalam Islam. Tindak kekerasan adalah musuh agama," katanya. (ful)