Warta

Gus Dur: Pada Waktunya Saya akan Bubarkan FPI

Ahad, 1 Juni 2008 | 11:55 WIB

Jakarta, NU Online
Mantan presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) mengungkapkan kekesalannya terhadap aparat kepolisian yang terkesan mendiamkan berbagai aksi kekerasan yang dilakukan oleh kelompok Front Pembela Islam (FPI).

"Saya tidak bisa ambil tindakan, saya bukan aparat negara. Saya hanya mengimbau, Kapolri harus segera bertindak," kata Gus Dur saat menjenguk salah seorang korban penyerbuan FPI, Kiai Maman Imanulhaq di Rumah Sakit Mitra Internasional, Jl Jatinegara, Jakarta Timur, Ahad (1/6) sore.

Gus Dur menjelaskan, dalam ketentuan undang-undang, orang yang membawa senjata itu melanggar hukum. Itu sebabnya siapapun orang yang berbuat melanggar hukum, harus ditindak secara hukum.

Sebelumnya dilaporkan sedikitnya 12 orang dari massa Aliansi Kebangsaan dan Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) terluka saat diserbu Puluhan orang yang mengenakan atribut FPI di Monumen Nasional (Monas) Jakarta.

Gus Dur menyesalkan, pada saat terjadi penyerbuan itu pihak kepolisian mendiamkan saja ulah FPI. Tak satupun anggota FPI ditangkap. Polisi beralasan tidak ingin memperkeruh suasana.

"Kalau tadi ditindak justru bisa rusuh, itu malah memperkeruh suasana. Kita ingin seperti ibarat menangkap ikan, airnya tetap tenang," kata Kapolres Jakarta Pusat Kombes Pol Heru Winarko.

Menanggapi itu Gus Dur menilai aparat keamanan tidak berani melakukan tindakan tegas terhadap massa FPI.

ā€œPemerintah tidak berani. Pada waktunya saya yang akan membubarkan FPI,ā€ kata Gus Dur tanpa menjawab pertanyaan wartawan bagaimana caranya pembubaran itu.

Ketua Dewan Syura DPP PKB itu bahkan menuding pihak Kapolri sendiri berada di balik organisasi yang dipimpin Habib Rizieq itu. (nam)