Gus Dur Tetap Somasi Jusuf Kalla dan Rokhmin Dahuri
NU Online · Jumat, 25 Mei 2007 | 07:12 WIB
Madiun, NU Online
KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) tampaknya pantang menyerah. Ketua Umum Dewan Syura DPP Partai Kebangkitan Bangsa yang juga mantan Presiden RI itu tetap meneruskan gugatan terhadap sejumlah pihak yang menuding dirinya menerima sejumlah dana nonbujeter. Pihak yang digugat, antara lain Jusuf Kalla dan Rokhmin Dahuri.
“Somasi dan gugatan terus berlanjut, baik itu untuk Jusuf Kalla (JK), Rokhmin Dahuri dan Mahmuri. Besaran somasi tetap sebesar Rp 100 milliar,” ujar Gus Dur kepada wartawan, usai ceramah umum ‘Wawasan Kebangsaan’ yang diselenggarakan Forum Kerukunan Umat Beragama” (FKUB) Kabupaten Madiun, di Lapangan Krajan, Kecamatan Mejayan, Kamis (24/5) kemarin.
<>Gus Dur menggugat karena dituding menerima dana nonbujeter dari Badan Urusan Logistik (Bulog) dan Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP). “Apalagi, tanpa melakukan konfirmasi balik kepada pihak yang dituding. Yang salah itu mereka, bukan saya. Sekali lagi, soal itu tidak benar,” ungkapnya serius.
Menyinggung kemungkinan ‘orang-orang dekat’ di sekitar dirinya menerima dana nonbujeter dari Bulog maupun DKP, Gus Dur menantang untuk menyebut nama mereka. “Jika, Anda tahu orang dekat saya atau pun tim sukses menerima, silakan sebut. Lha, wong saya tidak punya tim sukses dan tidak mengeluarkan uang satu sen pun dalam pencalonan presiden lalu,” pungkasnya.
Sementara itu, di sela-sela ceramahnya, Gus Dur menyampaikan, perjanjian ektradisi antara Indonesia-Singapura harus dibatalkan dengan sejumlah alasan yang merugikan bangsa sendiri. “Beberapa kekonyolan dalam perjanjian ekstradisi yaitu Angkatan Bersenjata Singapura dapat berlatih dengan pihak lain di dalam wilayah RI,” jelasnya. (gpa/rif)
Terpopuler
1
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
2
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
3
PBNU Buka Suara Atas Tudingan Terima Aliran Dana dari Perusahaan Tambang di Raja Ampat
4
Fadli Zon Didesak Minta Maaf Karena Sebut Peristiwa Pemerkosaan Massal Mei 1998 Hanya Rumor
5
Israel Serang Militer dan Nuklir Iran, Ketum PBNU: Ada Kegagalan Sistem Tata Internasional
6
Presiden Pezeshkian: Iran akan Membuat Israel Menyesali Kebodohannya
Terkini
Lihat Semua