Gus Solah Berharap Insiden Pasuruan yang Terakhir Kali
NU Online · Senin, 11 Juni 2007 | 05:09 WIB
Surabaya, NU Online
Mantan anggota Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Salahuddin Wahid, berharap agar penembakan warga sipil oleh anggota Marinir TNI Angkatan Laut (AL) di Alastlogo, Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur (30/5) merupakan kejadian terakhir kalinya.
"Kejadian Alastlogo merupakan tragedi yang harus diselesaikan secara baik dengan mengumpulkan seluruh fakta," kata Gus Solah—begitu panggilan akrabnya—di sela-sela peluncuran buku "Sama Tapi Berbeda, Potret Keluarga Besar KH A Wahid Hasyim" di Surabaya, Minggu (10/6) kemarin.
<>Peristiwa Alastlogo agar menjadi titik tolak berakhirnya konflik. "Ke depan, kami berharap ini menjadi konflik yang terakhir antara TNI dengan warga, dalam masalah tanah dan yang lain," ucap adik kandung KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang juga Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jatim, itu.
Menurut Gus Solah, masalah tanah memang bukan masalah yang mudah. Tahun 2003, Komnas HAM pernah membuat suatu rangkaian dialog dan sampai pada kesimpulan mengusulkan dibentuknya Komisi Nasional Penyelesaian Sengketa Tanah.
"Kasus tanah banyak sekali, kalau pengadilan dan BPN tidak cukup. Dalam komisi tersebut, nantinya akan muncul banyak unsur yang mudah-mudahan bisa menyelesaikan masalah tanah," paparnya.
Tentang keterlibatannya dalam kasus Alastlogo, menurut dia, sudah banyak yang mengurusi mulai dari partai, Nahdlatul Ulama (NU), Komnas HAM dan Lembaga Swadaya Masyarakat.
"Saya pikir upaya mereka baik-baik saja, tetapi kami akan mendengar informasi dari berbagai pihak termasuk dari TNI," ucapnya.
Ketika ditanya sejauh mana keterlibatan TNI, dia mengaku tidak tahu, karena tidak mendalami. Tetapi dirinya ingin agar kasus ini tidak diulangi di masa depan.
Sementara itu, Ketua Dewan Syura DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) KH Abdurrahman Wahid menyatakan, ada sekian belas temuan-temuan dari tim PKB yang dipimpin Mahfud MD.
Ketika ditanya tentang temuan-temuan itu, Gus Dur mengaku tidak hafal. "Nggak hafal semua, besok-besok saja," katanya. (sbh/ant)
Terpopuler
1
Fadli Zon Didesak Minta Maaf Karena Sebut Peristiwa Pemerkosaan Massal Mei 1998 Hanya Rumor
2
Mendesak! Orientasi Akhlak Jalan Raya di Pesantren
3
40 Hari Wafat Gus Alam, KH Said Aqil Siroj: Pesantren Harus Tetap Hidup!
4
LD PBNU Ungkap Fungsi Masjid dalam Membina Umat yang Ramah Lingkungan
5
Mendaki Puncak Jabal Nur, Napak Tilas Kanjeng Nabi di Gua Hira
6
Orang-Orang yang Terhormat, Novel Sastrawan NU yang Dianggap Berbahaya Rezim Soeharto
Terkini
Lihat Semua