Maraknya perbuatan korupsi yang dilakukan oleh manusia di Indonesia karena dirinya tidak punya rasa malu kepada Allah dan sesama manusia. Apa yang dia perbuat seolah-olah benar di hadapan Allah dan manusia, maka tidak heran jika perbuatan korupsi terus meningkat meski sudah banyak yang masuk penjara akibat perbuatannya.
Jika manusia mempunyai rasa malu, karena perbuatannya pasti akan berakibat hukum Allah dan undang undang, niscaya tidak akan ada yang namanya korupsi, pencurian, perbuatan amoral maupun pembunuhan di Republik Indonesia. Demikian disampaikan Habib Luthfy bin Ali bin Hasyim bin Yahya Rais Aam Idaroh Aliyah Jam'iyyah Ahlit Thariqah Al Mu'tabarah An Nahdliyyah (Jatman) di hadapan peserta dan tamu undangan pelantikan Idaroh Syu'biyah Kota Pekalongan Senin tadi malam (7/3) Di Gedung Kanzus Sholawat.
;
Dikatakan, perilaku rasa malu atas segala perbuatan yang tidak diridloi oleh Allah bisa diperoleh jika dirinya menjalankan amaliyah thariqah. Karena dalam amaliyahnya, para mursyid (guru thariqah) memberikan bimbingan amaliyah yang harus dibaca murid muridnya pada setiap harinya.
Akan tetapi, ujar Habib Luthfy jika sudah berthariqah tetap saja masih korupsi, berarti dalam berthariqah masih setengah hati, hatinya belum jernih dan belum punya rasa malu kepada Allah, akibatnya antar sesama muslim terjadi anarkhis, saling perang dan adu domba, ujarnya.
"Kalau melihat kondisi bangsa masih seperti saat ini, berthariqah tidak saja sunnah, akan tetapi menjadi wajib karena ini bertujuan untuk membersihkan diri dari segala nafsu yang membelenggu manusia, bukan sekedar mengisi kekosongan aktifitas setiap ibadah dengan sekedar hanya berdzikir kepada Allah SWT," ujar Habib Luthfy.
Sementara itu, Ketua Jatman Kota Pekalongan, Ust. Mujib Hidayat kepada NU Online mengatakan, selama ini orientasi thariqah masih seputar masalah peningkatan amaliah ibadah dan ini yang menyebabkan belum banyak muncul generasi muda yang bergabung. Ke depan bersama pengurus yang baru dilantik akan diupayakan kepada peningkatan hubungan antara sesama muslim, sehingga akan memperlebar komunikasi dan ukhuwah.
Hal ini penting dilakukan menurut Mujib agar warga thariqah memiliki wawasan yang lebih luas, baik masalah kebangsaan, kedaerahan maupun masalah kamtibmas dengan menggelar komunikasi secara intens kepada jajaran TNI, Polisi dan pemerintah daerah.
Dengan cara ini stigma thariqah hanya milik orang yang sudah berusia lanjut secara perlahan bisa dikikis dan akan membuka akses seluas luasnya kepada generasi muda untuk memulai berthariqah sesuai ajaran Rasulullah Muhammad SAW. (iz)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Menyiapkan Bekal Akhirat Sebelum Datang Kematian
2
Khutbah Jumat: Tetap Tenang dan Berpikir jernih di Tengah Arus Teknologi Informasi
3
Resmi Dilantik, Berikut Susunan Lengkap Pengurus PP ISNU Masa Khidmah 2025-2030
4
Ramai Bendera One Piece, Begini Peran Bendera Hitam dalam Revolusi Abbasiyah
5
Innalillahi, Menag 2009-2014 Suryadharma Ali Meninggal Dunia
6
Pemerintah Umumkan 18 Agustus 2025 sebagai Hari Libur Nasional
Terkini
Lihat Semua