Warta

Halaqoh Ulama untuk Didik Karakter Mahasiswa

NU Online  ·  Rabu, 30 November 2011 | 02:44 WIB

Semarang, NU Online
Demi menggapai visi mendidik generasi khaira ummah (umat terbaik) dengan menekankan pada pendidikan karakter, Universitas Islam Sultan Agung (Unissula), Selasa (29/11)  menggelar Halaqah Ulama bertema Pembangunaan Karakter Bangsa Melalui Pendidikan  yang dikemas dalam acara ''Unissula Mengaji''.

Seminar yang dilaksanakan di masjid Abu Bakar Assegaf komplek Kampus Unissula, Jl Kaligawe Semarang ini dihadiri seribuan mahasiswa Unissula, para dosen, karyawan, sejumlah ulama dan ustad dari berbagai ormas Islam, serta sejumlah tamu undangan.
<>
Di sesi pertama, tiga kiai memberi mauidhoh hasanah dilanjutkan tanya jawab. Yaitu Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang, KH Maimun Zubeir, Pengasuh Pondok Pesantren Daarul Rahman  Jakarta KH Syukron Ma’mun, Pengasuh Ponpes  Al-Fadhlu wal Fadhilah Kaliwungu Kendal KH Dimyathi Rois.

Di sesi kedua, taushiyah disampaikan oleh Pengasuh Ponpes Al-Itqon Gayamsari Kota Semarang KH Haris Sodaqoh dan Pengasuh Ponpes Al-Kholidin Jakarta Dr KH Abdul Muhith.

Kiai Maimun dan Kiai Dimyathi yang mengasuh ponpes salafiyah menjelaskan bahwa pendidikan karakter itu butuh waktu lama dan intensitas yang serius. Butuh perhatian yang prima dan konsisten penerapannya. Maka, mengasramakan mahasiswa/mahasiswi adalah salah satu cara yang baik, dan itu telah dilakukan oleh Unissula.

Sementara Kiai Sukron Ma’mun yang mengasuh pesantren berpola paduan modern dan salaf memaparkan tentang pentingnya penguasaan bahasa Arab dan bahasa asing lainnya untuk menambah bekal sukses hidup manusia. Itu setelah dia mantap ilmu agamanya dan telah terbentuk menjadi orang soleh.

Adapun Kiai Haris Sodaqoh dan Kiai Abdul Muhith yang mengasuh pesantren semi modern dengan kurikulum salaf menekankan pentingnya penanaman iman dan pembiasaan baca Al-Qur'an. Syukur menghafalkan Al-Qur'an. Jika iman sudah ditanamkan, salah satunya dengan pendalaman Al-Qur'an, maka di manapun berada mahasiswa maupun alumni Unissula berada, akan menjadi orang yang berakhlak mulia. Karakter yang baik menjadi ciri khasnya dan di bawa sampai menghadap Tuhannya.

Rektor Unissula Prof Dr Laode M Kamaluddin dalam sambutan pembukaan acara menyatakan, Unissula  telah menjadikan pendidikan karakter sebagai hal penting sejak didirikan 49 tahun silam. Bahkan saat ini menurutnya memasuki fase penting menjadi universitas terdepan di tanah air dalam membangun pendidikan karakter.

“Sejak didirikan, Unissula menjadikan pendidikan karakter sebagai hal penting. Saat sekarang memasuki fase penting, kami mengundang ulama untuk menyusun rumusan pendidikan karakter di kampus ini. Momentnya kami ambil tahun baru hijriyah 1433 ini,” ujarnya

Ulama yang dihadirkan, lanjutnya, ialah para pengasuh pondok pesantren dengan pola salaf dan pola modern. Karena ulama dan pesantren telah terbukti bisa mendidik para santri dan umat menjadi manusia berkarakter. Dan Unissula, kata dia, perlu meminta arahan dan nasehat dari mereka.

“Rumusan pendidikan karakter sangat penting bagi Unissula. Karena ingin mengkader calon pemimpin bangsa.  Terlebih universitas ini didirikan oleh para ulama, bangsawan, pengusaha, dan pejuang,” terangnya.

Dijelaskannya, ada tiga hal penting yang berusaha dicapai Unissula. pertama visi Unissula melahirkan generasi Khaira Ummah (generasi umat terbaik). Kedua, kompetensi lulusan yang berkelas global. Ketiga mempersiapkan mahasiswa agar menjadi pribadi dengan karakter yang unggul.


Redaktur    : Mukafi Niam
Kontributor: Ichwan