Warta

Harlah ke-82 NU Libya di Musim Semi (2-habis)

Sen, 24 Maret 2008 | 22:40 WIB

Tripoli, NU Online
Setelah shalat Jum’at (21/03), rangkaian acara harlah mulai digelar dengan pembukaan bazar oleh Duta Besar Indonesia untuk Libya Drs. Sanusi. Stand-stand bazar yang dikoordinatori oleh ibu-ibu DWP KBRI Tripoli pun langsung diserbu oleh para hadirin yang sudah lama menunggu.

Berbagai macam menu makanan dan kerajinan khas Indonesia tampak mengisi stand bazar, mulai dari bakso, donat, empek-empek, rendang, nasi uduk, mie ayam, juga bursa pakaian, sarung dan lain sebagainya. Suasana pun berubah seperti pasar. Demikian kontributor NU Online Moch. Syamsuddin AM melaporkan dari Tripoli, Libya.<>

Hadirin tampak bersemangat kembali setelah menemukan makanan khas Indonesia. Walaupun berada di perantuan, namun seakan-akan berada di tanah air. Di samping dapat menikmati makanan khas negeri sendiri, acara kali ini menjadi ajang silaturrahmi warga Indonesia yang sedang merantau di negeri hijau ini dengan berbagai profesi.

Rais Syuriah PCI NU Libya, H. Ahmad Irsyad LC mewakili panita mengucapkan terimakasih terhadap pihak KBRI yang telah meminjamkan tempat untuk acara Harlah dan juga kepada semua lapisan masyarakat atas segala bantuan dan partisiapasinya.

Acara diramaikan dengan pembacaan puisi yang dibacakan oleh salah satu kader NU Libya, Aaz Nurzaman. Kepiawaian berpuisi mahasiswa asal Cianjur ini memang tidak diragukan lagi. Dalam setiap acara-acara besar yang diselenggarakan oleh KBRI maupun organisasi kemahasiswaan, mahasiswa tingkat 3 Kuliah Dakwah Islamiyah ini sering tampil membacakan puisi hasil goresan penanya.

Pemotongan tumpeng dilaksanakan oleh Duta Besar Indonesia, Drs. Sanusi yang didampingi oleh Ketua Tanfidziah PCI NU Libya, Muhammad Agus Jauhari dan diberikan kepada Duta Besar Malaysia untuk Libya.

Dalam sambutannnya, Drs. Sanusi yang baru bertugas di Libya sebulan yang lalu mengatakan bahwa sebelum berangkat ke Libya dirinya sempat bersilaturrahmi dengan Ketua Umum PBNU, Dr. KH. Hasyim Muzadi dan berpesan untuk bersama-sama melakukan diplomasi “track 2”, yaitu diplomasi non pemerintah demi kepentingan bangsa Indonesia.

Usai acara, hadirin langsung mengunjungi stand-stand bazar yang berada di sekeliling panggung utama. Berbagai menu makanan dan kerajinan khas Indonesia dipasarkan pada kesempatan itu.

Para hadirin dihibur dengan pementasan-pementasan seni yang dipersembahkan oleh para mahasiswa dan masyarakat. Tari Zapin yang dipersembahkan oleh 2 kader NU Libya tampil perdana dalam pentas seni dalah harlah NU yang ke-82 itu. Dilanjutkan dengan penampilan grup band “Tripoli Stone” yang merupakan satu-satunya grup band milik masyarakat Indonesia di Libya.

KKMI (Kesatuan Keluarga Mahasiswa Indonesia) Tripoli Libya juga tidak ketinggalan untuk ikut menyemarakkan acara pada siang itu dengan merekomendasikan Grup Nasyid “Hamasyatus Syabab”. Begitu juga dengan Sholawat Al-Banjari yang berkolaborasi dengan Muslimat NU Libya tampil menunjukkan kebolehannya dalam bersholawat.

Penampilan pada kesempatan itu merupakan yang kedua setelah semalam sebelumnya sempat tampil dalam acara Maulid Nabi Muhammad SAW yang diselenggarakan oleh di Kampus Kuliah Dakwah Islamiyah Tripoli Libya.

Acara terus berlanjut dengan berbagai penampilan yang lain. Sementara tamu asing juga mulai berdatangan sehingga membuat halaman KBRI semakin dipadati oleh pengunjung dan hadirin.

Tempat parkir yang disediakan oleh panitia tidak dapat lagi menampung mobil-mobil para tamu undangan yang semakin siang semakin berdatangan, pinggir-pinggir jalan raya pun terpaksa digunakakan sebagai tempat parkir dengan tanpa menggangu jalannya lalu lintas.

Acara juga diramaikan dengan peragaan busana muslim oleh sebagian mahasiswa dan masyarakat dengan dipandu langsung oleh perancang busananya sendiri.

Rangkaian acara harlah ke-82 NU berakhir. Ucapan selamat pun datang silih berganti dari para hadirin. Duta besar Indonesia dan KUAI KBRI menyalami satu persatu para panitia sebagai ungkapan selamat atas suksesnya acara yang diakhiri dengan berfose bersama di atas panggung utama. (nam)