Warta PELATIHAN MANAJEMEN PENDIDIKAN

Inginkan Manajemen Pendidikan Pesantren yang Lebih Baik

Sen, 13 November 2006 | 08:32 WIB

Jakarta, NU Online
Meski pada pertengahan Pebruari tahun depan para peserta yang mengikuti program Pelatihan Manajemen Pendidikan Sekolah akan diberangkatkan ke Universitas Leeds, di Inggris, namun sebagian besar mereka berharap agar program tersebut dapat membantu menata manajemen pendidikan baik di lingkungan pendidikan madrasah maupun di lingkungan pesantren.

“Harapan saya, training (pelatihan-Red) ini bisa mendapatkan sesuatu perubahan baru untuk mengelola pesantren pada umumnya dan pesantren kami pada khususnya agar hasilnya dapat lebih baik. Apalagi, ke depan dunia pesantren semakin besar tantangannya, jangan sampai tertinggal, ungkap Muhammad Nilzam Yahya, M.Ag yang mewakili Pondok Pesantren Wahid Hasyim Yogyakarta kepada NU Online, Senin (13/11).

<>Hal senada juga diungkapkan Abdul Ghofarrozin, M.A dari PP Maslahul Huda Kajen, Pati, Jawa Tengah, yang menginginkan program yang terselenggara atas kerjasama Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan pemerintahan Inggris itu dapat memberikan kontribusi positif yang dapat diterapkan di pesantren atau lembaga pendidikan yang berada di bawah naungan NU.

“Saya berharap, program ini dapat membuka wawasan baru serta mendapat modern technical skills (keahlian teknik modern) yang aplikabel (dapat diterapkan) untuk pesantren,” ungkap Gus Rozin.

Adapun peserta lain yang mewakili PP Al Barokah Sumatera Barat, Firdaus SS, berharap program itu dapat membantu manajemen pendidikan di pesantren yang dinilainya masih banyak membutuhkan pembenahan.

Sementara itu Ketua rombongan pelatihan, Mulya Rahayu Lc mengungkapkan, program itu setidaknya memberikan tiga manfaat positif. Pertama, membuka cakrawala terhadap manhaj (sistem) pendidikan berbasis asrama yang selama ini diterapkan di Inggris.

Kedua, “dapat mengadaptasi keunikan-keunikan Leeds dalam mengelola pendidikan yang tentunya sepanjang masih relevan dengan keislaman dan ketimuran.”

Ketiga, ”ruang globalisasi memungkinkan untuk saling berkontribusi antarbangsa. Sesuatu yang sudah dan masih baik yang kita miliki sepatutnya share (berbagi) antarsesama. Demikian tidak menutup mata bila ada yang lebih baik untuk dapat kita ambil demi pengembangan manusia seutuhnya.”

Menurut rencana, peserta yang berjumlah 26 orang itu akan mempelajari 8 hal, yaitu manajemen pendidikan di sekolah, penjaminan mutu sekolah, kepemimpinan sekolah, monitoring dan evaluasi sekolah, manajemen staf, pengembangan dan kinerja staf, manajemen waktu di sekolah, dan pengembangan kapasitas guru. (dar)