Warta

Islam Berkembang Pesat di Amerika dan Eropa

Sel, 13 Februari 2007 | 04:22 WIB

Jakarta, NU Online
Nilai-nilai yang dimiliki Islam kini telah menarik para pemeluk baru dikawasan Amerika Serikat dan Eropa. Pertumbuhan penganut Islam baru yang pesat dinegara-negara tempat muslim menjadi minoritas telah memunculkan kebijakan baru yang mengakomodasi kepentingan kaum muslim.

ā€œNegara-negara Barat yang tak bisa membendung Islam kini merubah strateginya dengan merangkulnya. Mereka meminta saran kami, apa hal terbaik yang bisa diberikan kepada komunitas muslim,ā€ tutur Prof. Dr. Nasaruddin Umar yang baru-baru ini melakukan kunjungan dari Inggris sebagai anggota dari UK-Ind Advisory Group on Islam bersama 7 tokoh Islam lainnya.

<>

Khatib Aam PBNU yang menyelesaikan studi doktoralnya di Amerika tersebut menjelaskan kini terdapat perubahan kebijakan di Amerika Serikat yang mendorong berkembangnya ajaran Islam disana.Ā  Banyak perubahan besar yang dirasakannya sendiri telah terjadi di negara-negara tempat muslim menjadi minoritas.

ā€œPada masa lalu, izin untuk pembangunan masjid di negeri Paman Sam ini merupakan sesuatu yang sulit. Namun, pasca runtuhnya WTC pemerintah AS memberi kemudahan, kelompok-kelompok pengajian yang dulunya sudah dicari kini sudah bertebaran dimana-mana dan hampir disetiap kebupaten kini sudah terdapat masjid,ā€ katanya.

Dengan bertambahnya pemeluk agama Islam, hari-hari besar Islam kini juga mendapat perhatian. Kini dalam kalender resmi, selain hari besar agama Kristen dan Yahudi dicantumkan pula hari-hari besar agama Islam seperti Idul Fitri dan Muharram. ā€œAnak-anak sekolah juga diwajibkan menghafal lagu baru, yaitu Happy Idul Fitri,ā€ paparnya.

Dirjen Bimas Islam Depag tersebut juga menceritakan perubahan suasana yang terjadi di Harleem, daerah yang banyak dihuni oleh komunitas kulit hitam. Pada hari Jumā€™at di halte-halte bus maupun di subway banyak orang yang mengaji Al Qurā€™an.

ā€œBerbeda dengan disini yang hanya ada satu atau dua orang muallaf yang masuk Islam. Disana, orang bisa nyewa satu gedung untuk bersyahadat bersama,ā€ tandasnya menggambarkan bagaimana Islam tumbuh dan berkembang dengan pesat.

Pada akhirnya besarnya penduduk muslim ini juga turut mempengaruhi kehidupan di Gedung Putih. Pada setiap bulan Ramadhan, kini terdapat buka puasa bersama bersama dengan presiden AS. Tradisi ini merupakan tradisi baru yang belum ada pada periode presiden sebelumnya.

Ajaran Islam dengan seluruh nilai-nilainya yang terdapat dalam Qurā€™an dan hadist telah mampu merubah kebiasaan buruk yang ada dikalangan kulit hitam di daerah Philadelpia. Pada masa lalu, antara komunitas kulit putih dan kulit hitam dipisah karena tingginya tingkat kriminalitas, pelacuran, narkoba dan kehidupan yang jorok. Namun, setelah komunitas kulit hitam banyak yang memeluk Islam, kondisi berubah total dengan kehidupan yang bersih dan jauh dari segala kriminalitas. Akhirnya dua komunitas yang terpisah tersebut dapat disatukan kembali.

Para pemuka agama Islam kini juga mendapat perhatian. Jika sebelumnya mereka tidak dilibatkan dalam berbagai acara doa bersama, kini mereka adalah bagian yang terlibat penuh, sejajar dengan agama lainnya.

Adanya persyaratan produk halal yang diwajibkan bagi umat Islam juga turut mempengaruhi perkembangan industri disana. Kini sudah terdapat institusi Halal Food yang memberikan sertifikasi bagi produk-produk halal yang aman dikonsumsi oleh umat Islam. Mereka bahkan lebih ketat daripada di Indonesia yang saat ini baru memfokuskan diri pada produk makanan halal. Disana, kosmetik, shampoo dan barang sejenisnya juga harus mendapatkan sertifikasi halal.

Perubahan yang sama juga terjadi di Inggris. Di wilayah Leeds, kini 40 persen penduduknya adalah umat Islam, ketua DPRD nya juga umat Islam. Kini juga banyak anggota parlemen yang beragama Islam. ā€œSemua negara kini memperhitungkan keberadaan Islam, tak ada cara lain selain merangkul Islam,ā€ tegasnya. (mkf)