Warta

10 Tahun Lagi NU Terancam Lenyap

Sen, 12 Februari 2007 | 10:04 WIB

Jakarta, NU Online
Reformasi yang menghasilkan kebebasan telah memunculkan berbagai gerakan Islam baru. Banyak dari mereka yang beraliran radikal dan secara aktif dengan berbagai metodenya berusaha mempengaruhi jamaah NU. Jika hal ini tidak diantisipasi, maka 10 tahun lagi, NU akan lenyap  tinggal nama.

Demikian diungkapkan oleh Ketua LDNU KH Nuril Huda dalam acara workshop Revitalisasi Peran NU sebagai Gerakan Dakwah Islam Rahmatan Lil Alamiin di Wisma Haji<> Jakarta, Senin.

Menurut kiai asal Lamongan tersebut, terdapat berbagai masalah dalam pengembangan dakwah ala NU. Kini banyak dai yang keikhlasannya dalam berjuang dan berdakwah sudah jauh berkurang sementara aliran-aliran baru tersebut disebarkan dengan penuh semangat.

“Sekarang kita bagaimana, mundur tanpa bertempur dan bertempur dengan kemungkinan menang atau kalah? Kita harus meningkatan semangat kita dalam memperjuangkan ajaran ahlusunnah wal jamaah,” tuturnya.

Perkembangan aliran baru yang pesat tersebut bisa dilihat dari banyaknya masjid dan madrasah NU yang diambil alih dengan berbagai cara. Kecenderungan ini harus dicegah untuk menyelamatkan NU. “Bisakan kita menanggulangi yang seperti ini, mempertahankan yang benar tanpa menyalahkan yang lain,’ tegasnya.

Menurut Kyai Nuril saat ini mereka masih menyembunyikan ajaran yang sebenarnya dan lebih pada upaya untuk menarik massa dan menimbulkan ketaatan kepada para pemimpin. “Saat ini sudah ada orang yang lebih taat pada ustadznya daripada ke orang tuanya,” jelasnya.

Baru sepuluh tahun ke depan setelah merasa kuat, baru dimunculkan ajaran yang sebenarnya atau biasa disebut periode taqiyyah. Saat itulah mereka akan memaksakan ajarannya dan menganggap hanya mereka yang benar.

Acara ini diikuti oleh 50 orang yang terdiri dari para penguruw PW/PC LDNU, dai/daiyah binaan LDNU dari 5 propinsi yang meliputi Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Tengah. Acara yang merupakan kegiatan pra munas ini berlangsung sampai Selasa, 13 Feb. (mkf)