Buldoser-buldoser Israel yang didukung oleh polisi menghancurkan puluhan batu nisan di sebuah kuburan Muslim di Jerusalem tengah, Selasa, menurut seorang juru foto AFP.
Gerakan Islam menuduh kotapraja itu telah menghancurkan lebih dari 200 makam Muslim yang belum lama ini telah direnovasi di sebuah kuburan yang telah berusia beberapa abad di Jerusalem barat yang sebagian besar penduduknya orang Yahudi.<>
"Semalam sekitar pukul 12.30 (21.30 GMT) pasukan pendudukan masuk makam itu dan menghancurkan sekitar 200 makam," kata Mahmud Abu Atta dari Yayasan Al Aqsa yang memiliki hubungan dengan kelompok tersebut (Gerakan Islam), yang anggotanya warga Arab Israel.
Ia mengatakan, buldoser-buldoser itu kembali lagi pada hari itu untuk menghancurkan puluhan makam lagi setelah sebuah pengadilan Israel menolak petisi untuk menghentikan pekerjaan tersebut.
"Penghancuran itu berkaitan dengan masalah renovasi. Penguasa Israel tidak ingin kami merenovasi kuburan itu sehingga mereka menghancurkannya," katanya.
Jurubicara kotapraja itu tidak menanggapi beberapa panggilan telpon, dan seorang jurubicara polisi mengatakan ia akan memeriksa insiden tersebut.
Penghancuran makam itu terjadi di dekat tempat sebuah Museum Toleransi yang telah direncanakan akan dibangun oleh Simon Wiesenthal Center, kelompok HAM Yahudi yang bermarkas di Amerika Serikat.
Proyek itu telah memicu konfrontasi karena dekatnya dengan makam tersebut, tapi Abu Atta menyatakan pekerjaan penghancuran terakhir itu tidak berkaitan dengan pembangunan museum tersebut.
Ada sebanyak 1,3 warga Arab Israel, termasuk kerurunan warga Palestina yang tinggal di negara Yahudi Yahudi itu setelah perang 1948 yang menghadiri pembentukannya. (ant/mad)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Refleksi Akhir Safar, Songsong Datangnya Maulid
2
Gaji dan Tunjangan yang Terlalu Besar Jadi Sorotan, Ketua DPR: Tolong Awasi Kinerja Kami
3
KPK Tetapkan Wamenaker Immanuel Ebenezer dan 10 Orang Lain sebagai Tersangka Dugaan Pemerasan Sertifikat K3
4
LF PBNU Rilis Data Hilal Jelang Rabiul Awal 1447 H
5
Prabowo Minta Proses Hukum Berjalan Sepenuhnya untuk Wamenaker yang Kena OTT KPK
6
Pemerintah Berencana Tambah Utang Rp781,9 Triliun, tapi Abaikan Efisiensi Anggaran
Terkini
Lihat Semua